Kelurahan Kedaung menjadi wilayah yang mencatatkan jumlah RW paling sedikit dalam penerapan Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS) se-Kota Depok.
Kecamatan Cimanggis terus mengoptimalkan keberadaan Kampung Siaga Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya memutus mata rantai penularan kasus Coronavirus atau Covid-19. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Kampung Siaga Covid-19 berbasis RW dalam melakukan pemantauan.
Camat Beji Anis Fathoni terus menggesa pembetukan Kampung Siaga Covid-19 di wilayahnya.
Lurah Pasir Gunung Selatan (PGS), Supriyatun menjelaskan, seluruh Rukun Warga (RW) di kelurahannya telah membentuk Kampung Siaga Covid-19. Hal ini mengacu pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor 443/166-huk/DPKP, tentang Pembentukan Kampung Siaga Covid-19.
Wali Kota Depok Mohammad Idris sudah mengeluarkan Surat Edaran dan Instruksi untuk pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di tingkat RW se-Kota Depok. Hingga saat ini sudah ada 809 RW.
Lurah Depok Jaya Herman menjelaskan, seluruh Rukun Warga (RW) di kelurahannya telah membentuk Kampung Siaga Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengucurkan dana sebesar Rp 3 juta untuk mempercepat terealisasinya Kampung Siaga Covid-19 yang ada di tiap RW.
Sebanyak 22 RW di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis sudah membentuk Kampung Siaga Covid-19. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan Coronavirus atau Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memutuskan untuk tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown, tetapi akan menggesa pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di setiap Rukun Warga (RW).
Guna menekan penyebaran Coronavirus atau Covid-19, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menginstruksikan camat maupun lurah membentuk Kampung Siaga Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera membentuk Kampung Siaga Covid-19 guna mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).