Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Maju Sejahtera Berbudaya Pemerintahan

Kelurahan Cilangkap Implementasikan Konsep Sampah Habis di Sumbernya

JD09 - berita depok

51
Kamis, 2 Jan 2025, 23:16 WIB

Pegawai Kelurahan Cilangkap menunjukan pengolahan sampah organik menggunakan metode magot. (Foto : Diskominfo)

berita.depok.go.id - Kelurahan Cilangkap terus berinovasi dalam pengelolaan sampah organik dengan menerapkan konsep "sampah habis di sumbernya."

Inisiatif ini melibatkan penggunaan maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) dan lubang biokomposting untuk mendaur ulang sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.

Lurah Cilangkap, Teguh Santoso, menjelaskan metode ini dirancang untuk menyelesaikan permasalahan sampah langsung di tempat asalnya. Sampah organik, seperti sisa dapur dan makanan, dimanfaatkan sebagai pakan maggot yang kemudian diolah lebih lanjut. 

"Maggot ini dapat berkembang biak dan menjadi sumber protein untuk pakan lele. Lele tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi masyarakat," jelas Teguh, Kamis (02/12/24).

Menurutnya, pihaknya telah melakukan uji coba dengan tiga bok maggot, meskipun baru menggunakan dua bok aktif. Teguh menjelaskan sampah organik yang diberikan kepada maggot terdiri dari dua jenis, yakni sayuran dan sisa daging.

 "Maggot lebih lahap memakan sisa daging, tulang ikan, atau bahan sejenis. Namun, kami tetap memanfaatkan sampah sayuran agar semua jenis organik dapat diolah," tambahnya.

Saat maggot dewasa menjadi lalat BSF, dilakukan proses penjagaan agar lalat tidak menyebar.

"Kami menggunakan metode jebakan sehingga lalat BSF dapat bertelur kembali ke dalam bok," ungkap Teguh.

Selain maggot, ujar dia, Kelurahan Cilangkap juga menerapkan konsep biokomposting melalui lubang sisa dapur (losida). Sampah dapur organik, seperti sisa sayur, kulit buah, dan pecahan telur, dimasukkan ke lubang khusus.

Dalam waktu 30 hingga 40 hari, sampah tersebut akan terurai menjadi pupuk kompos dengan bantuan cairan rendaman gula jawa.

“Dengan biokomposting ini, sampah organik tidak perlu lagi dibuang ke TPA. Hal ini tentu mengurangi beban TPA Cipayung sekaligus menghasilkan pupuk berkualitas untuk tanaman warga,” ujar Teguh.

Teguh juga mendorong warga untuk belajar dan menerapkan konsep serupa di rumah. 

"Warga yang ingin belajar pengolahan sampah ini dapat mengunjungi PT Biomag di Kelurahan Jatijajar secara gratis. Bagi yang ingin mandiri, bisa bekerja sama dengan CSR atau membeli peralatan sendiri," katanya.

Lewat langkah ini, Kelurahan Cilangkap berharap konsep pengelolaan sampah berbasis maggot dan biokomposting dapat diterapkan secara luas oleh masyarakat.

"Dengan begitu, sampah benar-benar habis di sumbernya dan tidak lagi menjadi masalah lingkungan.(JD09/ED02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0