Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mulai melakukan uji coba pengurangan sampah organik dengan menebar ribuan maggot di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah mengalokasikan anggaran bagi setiap kelurahan sebesar Rp 196 juta untuk membangun hanggar dan membudidayakan maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengupayakan solusi inovatif dalam menangani permasalahan sampah, 'amunisi' pun tengah disiapkan.
Kelurahan Cilangkap terus berinovasi dalam pengelolaan sampah organik dengan menerapkan konsep "sampah habis di sumbernya."
Aparatur Kecamatan Cimanggis terus aktif dalam menyosialisasikan program pengelolaan sampah yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Langkah ini sejalan dengan arahan untuk mengurangi sampah dari sumbernya, khususnya sampah organik rumah tangga.
Kelurahan Jatijajar berencana membuat 10 lubang biopori di halaman kantornya sebagai upaya pengelolaan sampah organik dari sumbernya. Inisiatif ini dilakukan untuk menciptakan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan sekaligus menjadi contoh bagi warga setempat.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok Elly Farida menunjukkan aksi nyata dalam penanganan sampah kepada Kepala Perangkat Daerah (PD) dan Camat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Unit Pengolahan Sampah (UPS) Permata Regency yang berlokasi di Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung mampu mengolah ratusan kilogram sampah organik menjadi pupuk kompos per hari.