berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Staff Ahli Wali Kota Depok Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemasyarakatan, Diah Sadiah mengungkapkan, munculnya stunting baru atau new stunting di Kota Depok perlu menjadi perhatian bersama.
Kondisi stunting baru tersebut dapat berupa bayi baru lahir dengan kondisi berisiko stunting, balita yang dengan kondisi stunting tanpa pantauan dari Posyandu ataupun balita yang bermigrasi ke Kota Depok dengan kondisi stunting.
"Dengan terjadinya kemungkinan penyebab-penyebab tersebut maka harus dilakukan peningkatan upaya pencegahan stunting dari hulu, yaitu kepada ibu hamil, calon ibu hamil, sehingga dapat mencegah munculnya stunting baru," ungkapnya saat membuka acara Publikasi Data Stunting Semester 2 Tahun 2024 di aula lantai 10 Gedung Dibaleka II, Jumat (01/11/24).
Diah menambahkan, upaya dalam penanganan permasalahan gizi terutama pada balita juga harus ditingkatkan.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan pemenuhan gizi pada anak.
"Seperti, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Bina Keluarga Balita (BKB), Program Keluarga Harapan (PKH), imunisasi dan pemberian vitamin A yang masih terus dilakukan pemerintah," jelasnya.
Diah menambahkan, upaya pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting.
Dalam pencegahannya, dilakukan perbaikan gizi dimulai pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan konsumsi beragam makanan bergizi dan mengandung protein hewani.
"Protein berperan penting dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Protein yang merupakan pangan berasal dari hewan memiliki kandungan gizi tinggi dan kuat hubungannya dengan pencegahan stunting," tutupnya. (JD 02/ ED 01).