berita.depok.go.id - Sebagai upaya meningkatkan pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari sedang mematangkan persiapan membentuk kelompok masyarakat (pokmas) di Unit Pengelolaan Sampah (UPS) berbasis maggot.
Rencananya, budidaya maggot akan mulai dijalankan di RW 05 pada akhir Mei atau awal Juni 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Duren Mekar, Supriyadi mengatakan, program ini dirancang secara terstruktur dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah pembentukan pokmas sebagai ujung tombak dalam perencanaan dan pengelolaan UPS maggot tersebut.
"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membentuk pokmas untuk mengelola maggot. Pokmas ini nantinya akan bertanggung jawab atas pengelolaan, penanganan, dan keberlangsungan program UPS maggot," kata Supriyadi kepada berita.depok.go.id, Selasa (20/05/25).
Dirinya menuturkan, RW 05 dipilih sebagai titik awal pelaksanaan program karena dinilai telah siap dan sesuai sebagai lokasi percontohan atau pilot project. Diharapkan, RW lain dapat meniru inisiatif ini dengan membentuk pokmas serupa sehingga program dapat meluas ke seluruh wilayah Kelurahan Dumek.
"InsyaAllah nanti akan meluas ke wilayah RW lain. Tapi langkah pertama, wilayah tersebut harus memiliki pokmas terlebih dahulu sebagai dasar pemberdayaan," tambahnya.
Supriyadi menjelaskan, pokmas tidak hanya berfungsi sebagai pengelola teknis, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan warga.
Kelompok ini akan bertanggung jawab dalam pelaporan, pengelolaan anggaran, serta memantau perkembangan budidaya maggot. Termasuk kondisi telur maggot hingga logistik ekspedisi sampah organik yang menjadi sumber makanan maggot setiap harinya.
"Warga bertanggung jawab terlebih dahulu di wilayahnya melalui Pokmas. Ini menjadi bentuk nyata pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik," jelasnya.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dalam menyukseskan program ini demi menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri. Khususnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang selama ini menjadi persoalan utama.
"Program ini bukan hanya diserahkan langsung ke ketua RW, tapi benar-benar dikelola oleh masyarakat melalui kelompok atau lembaga yang telah dibentuk," sambungnya.
"Mari kita bangun sinergi bersama untuk kebaikan lingkungan dan warga Duren Mekar," pungkas Supriyadi. (JD10/ED02)