berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - RW 17 Kelurahan Beji dan RW 15 Kelurahan Pancoran Mas akan menjadi percontohan pelaksanaan Intervensi Kampung Bersih, Bebas Jentik (Berbatik). Keduanya terpilih karena kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tinggi dan terdapat kasus kematian.
“Intervensi Kampung Berbatik perlu ada pilot project, maka dipilih dua RW tersebut sebagai percontohan,” tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati kepada berita.depok.go.id usai acara Koordinasi Penguatan Lingkungan Sehat melalui Intervensi Kampung Berbatik di Hotel Savero, Kamis (18/08/22).
Menurut Mary, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat didua RW tersebut. Selain itu juga menjalin komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan DBD.
“Kami akan meyakinkan masyarakat bahwa peran mereka penting untuk pengendalian DBD,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mary menuturkan, nantinya masyarakat akan diminta untuk melaksanakan program Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (G1R1JI). Selain itu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus.
“Juga akan ditambah dengan penerapan teknologi tepat guna yakni pemakaian perangkap mematikan larva dan nyamuk dewasa lethal ovitrap di setiap rumah,” tambahnya.
Dikatakannya, selama dua bulan ke depan akan memfokuskan Kampung Berbati di dua RW. Selanjutnya akan dilakukan di 36 Puskesmas dengan menunjuk RW diwilayahnya yang memiliki kasus DBD tertinggi.
“Ke depannya, Kapung Berbatik akan berjalan di 63 kelurahan, sehingga diharapkan upaya pencegahan DBD dapat optimal,” pungkasnya. (JD02/ED02/EUD02)