berita.depok.go.id - Untuk sebagian orang, hidup di perkotaan seperti Depok kerap melekat dengan gambaran hari-hari yang dipenuhi oleh hiruk-pikuk pekerjaan serta kemacetan yang menguras waktu. Jalanan selalu dipenuhi oleh kendaraan yang seakan-akan berlomba untuk tiba ke tempat tujuan paling cepat.
Bahkan mereka rela bangun lebih pagi, mengurangi waktu tidur, demi bisa sampai ke kantor tepat waktu. Fenomena itu nyata nya kerap ditemui oleh masyarakat urban saat ini.
Fenomena yang seakan “menghantui” warga Kota Depok, maka kehadiran ruang publik, memiliki nilai penting untuk sejenak keluar dari segala kesemrawutan. Nyatanya Depok Car Free Day (DCFD) telah menjadi oase bagi masyarakat urban, sejak diresmikan oleh Wali Kota Depok, Supian Suri pada Minggu 4 Mei 2025 lalu.
Baca Juga: Negara Mana Pertama Kenalkan CFD? Manfaat DCFD Bagi Masyarakat dan Lingkungan
Dengan ruas Jalan Margonda Raya dan Arief Rahman Hakim (ARH) yang ditutup sementara untuk kendaraan bermotor, DCFD menyediakan ruang publik yang bebas polusi dan penuh aktivitas. Suasana yang biasanya bising deru mesin dan knalpot kendaraan berubah menjadi tempat yang menyenangkan untuk berjalan kaki, bersepeda, atau bahkan sekadar hadir menikmati suasana DCFD.
"DCFD sekarang mampu menjadi tempat yang menyenangkan untuk kami-kami yang tinggal di Depok tapi kerja di luar Depok, semacam oase lah setelah sekian lama," ungkap Nia, warga Depok yang tinggal di Kecamatan Cilodong kepada berita.depok.go.id
Di sepanjang Jalan Margonda Raya-ARH, berbagai kelompok masyarakat berkumpul dan berinteraksi bersama. Dari keluarga yang menghabiskan waktu bersama menikmati sinar matahari pagi, hingga komunitas yang mengadakan kegiatan bersama, semuanya menciptakan suasana penuh keakraban.
Ada pula yang menjadikan DCFD sebagai momen untuk mengadakan kegiatan sosial, seperti kampanye lingkungan. Depok Run Festival tahun 2025 yang diikuti oleh 2.500 pelari juga telah sukses dilaksanakan, menggunakan area DCFD.
Begitu pula dengan kehadiran seniman jalanan yang kerap menghibur dengan musik atau pertunjukan kreatif lainnya, menambah semarak suasana dan menjadi daya tarik bagi warga yang datang. DCFD tidak hanya tempat berolahraga juga sebagai "panggung" bagi mereka yang memiliki bakat.
"Kita juga tahu kalau CFD ini manfaatnya bukan buat kita aja, tapi lingkungan. Udara jadi bersih, kerena tidak ada kendaraan yang melintas selama CFD berlangsung kan," jelas Nia.
Baca Juga: Serba-Serbi DCFD: Kegiatan Pagi Menyenangkan di Jalan Margonda Raya-ARH
"Car Free Day menurut saya bukan sekadar jalanan kosong tampa mobil atau motor, namun simbol harapan bahwa ruang publik dapat menjadi tempat untuk bersosialisasi, berolahraga sekaligus bersantai dari hiruk pikuk pekerjaan," sambungnya.
Lewat DCFD, kita sepakat bahwa ruang publik harus kembali menjadi milik bersama, bukan hanya bagi kendaraan atau segelintir pemilik kepentingan. DCFD juga hadir bagi mereka yang ingin menikmati waktu bersama keluarga, atau komunitas maupun menikmati waktu sendiri.
"DCFD yang saat ini sudah baik, minimal keberlangsungannya harus dipertahankan dan kedepan tentu harus ditingkatkan. Event-event besar seperti Depok Run Festival bisa diadakan," pungkasnya. (JD03/ED 01).