Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan Kesehatan
Negara Mana Pertama Kenalkan CFD? Manfaat DCFD Bagi Masyarakat dan Lingkungan
JD 02 - berita depok

232
Minggu, 22 Jun 2025, 6:59 WIB

Pelaksanaan CFD di Kota Depok. (Foto: Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Area Depok Car Free Day (DCFD) yang dihelat di Jalan Margonda Raya dan Arief Rahman Hakim (ARH) kini telah menjelma menjadi spot favorit warga Depok untuk berolahraga di akhir pekan. 

DCFD biasanya dilaksanakan setiap Minggu pagi, mulai dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. 

Selama tiga jam, ruas jalan Margonda Raya-ARH ditutup sepenuhnya untuk kendaraan bermotor, kecuali kendaraan darurat seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, maupun transportasi umum yang memiliki akses terbatas. 

Tapi apakah sobat Depok tahu bagaimana sejarah diadakannya Car Free Day?

Awal Mula CFD pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tanggal 22 September 2001 di Jakarta. 

Inisiatif ini diambil sebagai bagian dari peringatan Hari Bebas Mobil Sedunia (World Car Free Day), pada saat itu, kegiatan ini masih berskala kecil dan terbatas pada beberapa ruas jalan di pusat kota.

Dikutip dari Car Free Day Indonesia, Car Free Day (CFD) di Jakarta pertama kali dilakukan di sepanjang ruas Jalan Imam Bonjol. 

Saat itu, jalan tersebut ditutup sementara atas persetujuan pihak kepolisian dari Jalan Sudirman sampai Jalan MH. Thamrin. 

Lalu, ketika Hari Bumi dan dilanjutkan pada 22 September 2002, Car Free Day juga dilakukan yang dihadiri oleh 10.000 peserta.

Jauh sebelum itu, negara eropa ternyata sudah lebih dulu menerapkan CFD, tepatnya tahun 1950-an.

Bermula pada tanggal 25 November 1956, Belanda melaksanakan Car Free Day setiap hari Minggu. 

Kemudian Francis pada tahun tahun 1995 melaksanakan pesta memperingati Green Transport Week di kota Bath, semua masyarakat turun ke jalan untuk merayakan acara tersebut. 

Inilah perjalanan singkat sejarah kegiatan Car Free Day, yang pada akhirnya kegiatan ini diperingati setiap tanggal 22 September di seluruh dunia.

Pengaruh CFD tersebut meluas hingga seluruh dunia, tak terkecuali Depok yang memulai DCFD pada 4 Mei 2025. 

Selain sejarahnya yang panjang, CFD juga memiliki banyak dampak positif: 


1. Promosi Gaya Hidup Aktif

(Masyarakat yang tengah mengikuti DCFD. Foto: Diskominfo Depok). 

Ketika orang memilih berjalan atau bersepeda ketimbang mengemudi, mereka mendapatkan manfaat kesehatan fisik dan mental yang terkait dengan olahraga teratur. 

Banyak orang memanfaatkan jalan yang bebas kendaraan untuk berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau melakukan berbagai bentuk olahraga lainnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiah mengatakan, untuk tetap bugar dalam mengikuti CFD kamu harus menyiapkan sejumlah hal. 

Seperti tidur dengan cukup yakni 6 sampai 8 jam, makan ringan sebelum aktifitas di CFD, minum air yang cukup, lakukan pemanasan ringan sekitar 5 sampai 10 menit sebelum olahraga. 

"Terakhir, dapat mengatur tujuan dan ritme. Jangan terlalu memaksakan diri dan nikmati suasana jalan atau lari santai," jelasnya.


2. Berdampak Positif Terhadap Lingkungan

(Masyarakat yang tengah mengikuti DCFD. Foto: Diskominfo Depok). 

Car Free Day adalah kampanye yang turut membantu mengurangi polusi udara di daerah tersebut. 

Pasalnya, kita ketahui bersama bahwa kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polusi udara yang cukup besar.

“Dengan penambahan ruas jalan hingga Arif Rahman Hakim, kami ingin memberikan ruang lebih luas bagi warga untuk beraktivitas sehat tanpa gangguan kendaraan bermotor,” Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Zamrowi. 

Kita ketahui bersama bahwa gas buang dari kendaraan bermotor adalah salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya.

Emisi yang dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor miliputi karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan hidrokarbon.

Dimana CO2 salah satu penyebab pemanasan global dan perubahan iklim, akumulasi CO2 dalam atmosfer menyebabkan peningkatan suhu global dan berdampak pada lingkungan dan kehidupan manusia.


3. Sarana Interaksi Sosial

(Masyarakat yang tengah mengikuti DCFD. Foto: Diskominfo Depok). 

DCFD bisa menjadi sarana Sobat Depok dalam berinteraksi sosial dengan orang-orang sekitar, banyak orang yang memilih untuk berolahraga dengan keluarga atau kerabat dekat saat DCFD.

Kadang, Sobat Depok juga bisa menemukan penampilan dari berbagai komunitas masyarakat di saat car free day ini.

Berbagai kegiatan, mulai dari jogging, bersepeda, bermain sepatu roda hingga senam aerobik menjadi bagian dari suasana ceria di kawasan DCFD. 


4. Pengenalan Transportasi Alternatif

(BisKita Trans Depok yang melitas di area DCFD. Foto: Diskominfo Depok). 

DCFD memberikan kesempatan untuk mencoba, mengenal, dan membiasakan masyarakat dengan moda transportasi alternatif seperti sepeda, skuter, atau bahkan transportasi umum. 

Ini dapat mendorong perubahan jangka panjang dalam pilihan transportasi sehari-hari.

Sementara itu, selama pelaksanaan DCFD Pemkot Depok tetap memberikan akses terbatas kepada beberapa transportasi umum bisa melintasi kawasan DCFD. 

Seperti Biskita Trans Depok, bus bandara, dan bus MGI masih bisa masuk ke Terminal Depok melalui lajur khusus yang juga berfungsi sebagai jalur darurat di sisi timur Jalan Margonda.

"Sedangkan bus Transjakarta akan menaik-turunkan penumpang di dekat simpang Margonda setelah K3D," ungkap Zamrowi 


5. Peluang Ekonomi bagi UMKM

(Pelaku UMKM yang berjualan di kawasan DOS saat pelaksanaan DCFD. Foto: Diskominfo Depok). 

DCFD memberikan ruang bagi pengusaha kecil untuk mempromosikan dan menjual produk mereka, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi mikro.   

Geliat ekonomi warga tampak nyata, ratusan pedagang terlihat menjajakan dagangannya, dengan rata-rata dagangan laku keras karena tingginya jumlah pengunjung DCFD tiap minggu nya. 

“Yang jelas, CFD benar-benar membuat warga gembira. Terbukti dengan makin banyaknya warga yang hadir dari minggu ke minggu,” ujar Supardi, warga RT 05 RW 03 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. (JD 02/ ED 01).


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0