Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Wakil Wali Kota Bedah Buku Islam Wasathiyyah di Depok, Nyok Baca Buku Ini

JD 05 - berita depok
Sabtu, 4 Mei 2024, 8:38 WIB
Foto: Dokumentasi Pribadi. Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono memperlihatkan buku berjudul Islam Wasathiyyah di Depok saat Halalbihalal di Majelis Ulama Indonesia, Jumat (03/05/24)

berita.depok.go.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menggelar Halalbihalal Idulfitri 1445 Hijriah yang dibarengi dengan peluncuran buku berjudul Islam Wasathiyyah di Depok, Jumat (03/05/24).

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono tampak menghadiri acara yang dilaksanakan di Gedung MUI Kota Depok Jalan Raya Nusantara, Kecamatan Pancoran Mas bersama Wali Kota Depok, Mohammad Idris, dan para Ulama dan Umaro di Depok.

Pada acara itu, Bang Imam, sapaan akrab Imam Budi Hartono, mendapatkan hadiah buku yang berisi tulisan empat Doktor di bawah naungan MUI Depok.

"Suatu kebahagian bagi saya, sekaligus bangga para hari ini kepada para ulama Depok yang mengadakan halalbihalal dengan melaunching buku Islam Wasathiyyah," jelasnya kepada berita.depok.go.id, usai menghadiri Pengajuan Ulama dan Umaro, Halalbihalal tersebut.

Dirinya penasaran dengan arti dari buku yang berjudul Islam Wasathiyyah di Depok tersebut. Kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris artinya adalah Moderat.

Bang Imam pun menuturkan, literasi itu penting dipupuk sejak dini, sebab semakin banyak warga yang membaca bisa diartikan akan semakin semakin maju kotanya.

"Memberikan buku lebih berharga sebenarnya, karena 'saya hari ini apa yang saya baca kemarin' semakin banyak buku yg kita baca semakin cerdas dan pintar suatu bangsa," tuturnya.

Dikatakannya, bahwa dirinya sangat tertarik membaca buku ini sampai selesai. Dengan melihat daftar isi dan kata pengantarnya saja, lanjutnya, sudah memperlihatkan moderatnya Islam di Kota Depok.

Bang Imam menjelaskan, Depok merupakan kota urban, jelas memang jumlah penduduknya sebagian besar merupakan pendatang. Dengan keberagaman etnis, suku, budaya dan agama.

Hal ini menjadikan Kota Depok bersifat toleransi karena adanya perbedaan yang dipengaruhi oleh pendidikan formal dan pendidikan agama. Lalu antar suku maupun antar agama yang dilandasi oleh pendidikan yang tinggi dan pemahaman agama yang baik.

"Terima kasih saya ucapkan kepada MUI wabil khusus para penulisnya, yaitu para Doktor semuanya perempuan, keren. Nyok baca buku ini," tandasnya. (JD 05/ED 02)