berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat komitmennya dalam mendengarkan dan merealisasikan aspirasi anak-anak melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, menegaskan bahwa anak-anak memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan kota.
“Anak-anak kita sangat potensial, bahkan kiprahnya telah diakui secara nasional. Forum Anak Depok menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Melalui mereka, berbagai isu penting telah disampaikan, mulai dari perhatian terhadap difabel hingga perlunya meningkatkan empati terhadap lansia, orang tua, dan guru,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Selasa (26/11/24).
Dadang mengungkapkan, dirinya terus membersamai proses tersebut dengan menghadiri dan memonitor pelaksanaan musrenbang anak yang telah digelar.
Katanya, salah satu usulan yang mendapat perhatian serius adalah penyediaan ruang ramah anak yang juga inklusif bagi difabel.
Selain itu, aspirasi terkait menurunnya empati terhadap lansia menjadi perhatian khusus, mengingat tren peningkatan jumlah lansia di masa depan.
“Jika isu empati terhadap lansia tidak segera diintervensi, ada risiko mereka menjadi terlantar. Oleh karena itu, aspirasi ini menjadi dasar penting untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah,” jelasnya.
Dadang menegaskan bahwa Pemkot Depok berkomitmen untuk merealisasikan usulan-usulan anak sesuai prioritas daerah dan Perangkat Daerah (PD).
“Beberapa aspirasi anak telah terealisasi, seperti pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mereka usulkan. Contohnya adalah kehadiran Depok Open Space dan trotoar yang nyaman bagi difabel,” ujarnya.
Selain itu, beberapa inovasi lain yang muncul dari aspirasi anak adalah kehadiran Mobil Sistem Informasi Ramah Anak serta pengembangan ruang-ruang terbuka yang inklusif dan aman bagi semua kalangan.
Dirinya menambahkan, melalui Musrenbang Anak, Pemkot Depok tidak hanya merancang infrastruktur, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih empatik, peduli, dan inklusif, demi menciptakan Depok sebagai kota ramah anak yang berkelanjutan.
“Ini bukti bahwa suara anak bukan hanya didengar, tetapi juga diwujudkan. Mereka berkontribusi nyata dalam pembangunan kota,” tutupnya. (JD 03/ED 01).
