berita.depok.go.id - Unit Pengolahan Sampah (UPS) berbasis maggot di Kelurahan Duren Mekar (Dumek), Kecamatan Bojongsari, siap beroperasi dalam waktu dekat. Program inovatif ini dipusatkan di RW 05 dan menjadi langkah strategis dalam mengelola sampah organik, sekaligus menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Lurah Dumek, Supriyadi menuturkan, progres pengadaan fasilitas UPS maggot telah mencapai 90 persen. Sedangkan pembangunan hanggar tempat budidaya maggot telah rampung 100 persen. Saat ini tinggal menunggu kelengkapan alat pendukung.
"Insyaallah pekan depan kita mulai operasikan UPS maggot ini. Kami juga akan mengerahkan petugas operasional untuk mulai menarik sampah organik dari warga RW 05," ujarnya kepada berita.depok.go.id, Senin (21/07/25).
Ia menjelaskan, program ini merupakan bagian dari upaya pengurangan sampah berbasis lingkungan. Tidak hanya mengolah sampah, UPS maggot juga diharapkan mampu menjadi solusi lingkungan sekaligus menumbuhkan nilai ekonomis.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Supriyadi, pihaknya akan melibatkan Kelompok Masyarakat (Pokmas) RW 05 sebagai pengelola utama. Pokmas akan bertugas dalam pengumpulan sampah organik, budidaya maggot, dan pendataan hasil produksi.
"Untuk tenaga kerja sudah 100 persen siap, box pengumpulan maggot juga sudah tersedia. Sekarang tinggal pembelian bibit maggotnya. Kami serahkan sepenuhnya kepada pokmas RW 05, karena mereka yang paling memahami kondisi lingkungan dan bisa mengawasi langsung prosesnya," jelasnya.
Lebih lanjut, meskipun dikelola oleh warga, kata Supriyadi, pihaknya akan tetap memantau pelaksanaannya dengan melakukan pencatatan dan meminta laporan secara berkala.
"Kami tetap minta laporan kegiatan dan data sampah yang diolah. Supaya program ini berjalan transparan dan terukur," imbuhnya.
Saat ini, pemilahan sampah difokuskan di RW 05 sesuai lokasi hanggar maggot. Namun ke depan, Supriyadi berharap sistem ini dapat diperluas ke RW lain, sebagai bagian dari gerakan pengurangan sampah menuju zero waste.
"Kami dorong masyarakat terutama ibu rumah tangga untuk mulai disiplin memilah sampah dari rumah. Jika ini berhasil, dampaknya luar biasa bukan hanya lingkungan bersih tapi juga ada nilai ekonomis dari maggotnya," ungkapnya.
Terakhir, program ini menjadi bagian dari upaya Kelurahan Dumek menjawab tantangan pengelolaan sampah, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi warga berbasis lingkungan.
"Mudah-mudahan, jika UPS ini sudah optimal, bisa berkembang dan menghasilkan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat sekitar," tutup Supriyadi.
(JD10/ ED 03)