Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Kota Depok Akan Lakukan Pembatasan Sosial Kampung Siaga

JD09 - berita depok
Senin, 1 Juni 2020, 22:54 WIB

Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Depok.

berita.depok.go.id-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan memberlakukan Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS) berbasis RW/Kelurahan. Langkah tersebut dilakukan agar lebih efektif menurunkan reproduksi efektif (Rt) atau angka penularan Coronavirus (Covid-19) di Kota Depok.

"Sejak 28 Mei 2020 sampai hari ini tren reproduksi efektif (Rt) atau angka penularan Kota Depok semakin menurun. Kita akan lakukan inovasi berupa PSKS berbasis RW di kelurahan dengan kasus konfirmasi lebih besar atau

sama dengan 6. Karena masih ada sekitar 19 kelurahan yang case konfirmasi positif di atas 6-25 kasus," tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris kepada berita.depok.go.id, Senin (01/06/20).

Dikatakannya, pada 25 Mei 2020, angka Rt Kota Depok 1, 39. Artinya sesuai arahan Pemerintah Pusat dan Provinsi, Kota Depok diarahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan hingga 4 Juni 2020.

"Alhamdulillah sejak 28 Mei 2020 sampai hari ini tren Rt Kota Depok semakin menurun, mudah-mudah ini terus kita jaga," ucapnya.

Mohammad Idris pun mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri hingga berakhirnya masa PSBB, 4 Juni mendatang. Jika Rt Kota Depok semakin membaik di bawah 1-setengah (0,5), maka akan dilakukan adaptasi kebiasaan baru atau new normal untuk beberapa kegiatan-kegiatan di Kota Depok. Seperti kegiatan keagamaan dan kegiatan di rumah ibadah, tetapi dengan norma-norma kesehatan ketentuan yang sudah dibuat oleh Kementerian Kesehatan dan juga dari pemerintah provinsi dan kota.

"Saya berharap masyarakat tetap bersabar untuk Kota Depok yang sehat Indonesia kuat, terima kasih," harapnya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan perkembangan data terbaru Covid-19 di Kota Depok. Kasus konfirmasi positif bertambah 2 menjadi 557 orang. Kemudian Orang Tanpa Gejala (OTG) tinggal 681 orang. Adapun kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tinggal 920 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tinggal  428 orang.

Kemudian, sambungnya, jumlah PDP yang meninggal saat ini bertambah 2 menjadi 85 orang. Namun demikian, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif. Sebab, harus menunggu hasil pemeriksaan PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Alhamdulillah, yang sembuh bertambah 9 menjadi 240 orang dan hari ini juga tidak ada yang meninggal jadi total masih di angka 30 orang. Mudah-mudahan semuanya sembuh dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir," pungkasnya. (JD09/ED02/EUD02)