DDMM yang dilakukan oleh Disdukcapil Kota Depok dalam rangka percepatan akta kelahiran. (Istimewa)
berita.depok.go.id-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok terus menggenjot kepemilikan akta kelahiran bagi masyarakat. Kini, sekitar 90 persen anak usia 0 - 18 tahun tahun di Depok sudah memiliki akta kelahiran.
Kepala Disdukcapil Kota Depok, Nuraeni Widayatti mengatakan, pihaknya mencatat masih terdapat 51.114 anak usia 0-18 tahun yang belum memiliki akta kelahiran. Untuk itu, Disdukcapil Depok bakal berupaya mencapai 100 persen dokumen kependudukan itu melalui cara Gebyar Layanan Akta Kelahiran.
“Percepatan akan kami lakukan. Kami memiliki nama dan alamat anak-anak tersebut. Sudah kami kirimkan juga kepada 63 kelurahan agar segera diinformasikan untuk mengumpulkan berkas, sebab kami sedang menggelar gebyar layanan akta kelahiran,” katanya kepada berita.depok.go.id, Kamis (19/11/20).
Dirinya menjelaskan, data terbanyak ada di Kecamatan Pancoran Mas dengan 5.512 anak yang belum memiliki akta kelahiran. Sedangkan yang paling sedikit ada di Kecamatan Cinere dengan 2.003 anak.
“Ini merupakan upaya menggesa Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA). Yaitu sadar untuk memiliki dan melengkapi dokumen kependudukan sekaligus melakukan pemuktahiran data kependudukan. Ini juga upaya memenuhi hak warga dalam mendapatkan dokumen kependudukan secara mudah dan cepat,” jelasnya.
Pemenuhan layanan akta kelahiran, sambungnya, menjadi target nasional dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok. Bahwa pada 2024, capaiannya harus 100 persen atau anak usia 0-18 tahun harus memiliki akta kelahiran.
“Angka ini selalu fluktuatif dalam data kependudukan. Kami pun terus berupaya mencapai 100 persen, semakin menyempurnakan capaian kinerja sebelumnya,” tutupnya. (JD03/ED02/EUD02)
