berita.depok.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok bekerjasama dengan Pusat Penelitian Keluarga Sejahtera (Puska) Universitas Indonesia (UI) menggelar Sosialisasi dan Evaluasi pemberian Multi Micronutrient Supplement (MMS) Tahun 2024 bagi ibu hamil secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat (03/01/25) lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktik Mandiri (BPM), Klinik Pratama Rawat Jalan (KPRJ), dan Klinik Pratama Rawat Inap (KPRI) yang melayani kebidanan di Kota Depok.
Selain itu juga menghadirkan narasumber dari Puska UI, Endang L Achadi yang menyampaikan Percepatan Program Suplementasi Multi Mikronutrien untuk Ibu Hamil di Indonesia
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Depok, Zakiah mengungkapkan, tujuan utama diadakannya acara ini untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait pelaksanaan pemberian MMS bagi ibu hamil.
MMS adalah tablet untuk ibu hamil yang diberikan gratis serta dirancang sebagai pengganti tablet tambah darah yang sebelumnya hanya mengandung zat besi dan asam folat.
Kemudian untuk memastikan pelaksanaannya sesuai standar, serta mengevaluasi apa saja kendala dalam pemberian MMS bagi ibu hamil di 11 Kecamatan.
"Masih perlunya evaluasi secara rutin guna mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat, yang utamanya yaitu terkait masalah anemia pada ibu hamil serta masalah gizi lainnya yang masih menjadi tantangan besar," jelasnya, kepada berita.depok.go.id, Senin (06/01/25).
Lebih lanjut, melalui kegiatan ini, Zakiah turut menyampaikan bahwa tablet MMS akan secara rutin diberikan oleh Kemenkes untuk seluruh ibu hamil menggantikan TTD, tidak hanya untuk sasaran ibu hamil di Puskesmas, namun juga untuk seluruh fasilitas pelayanan Kesehatan swasta lainnya.
Zakiah juga memaparkan indikator utama pemberian tablet MMS, menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan angka stunting.
Dalam hal ini, Zakiah mengungkapkan, berdasarkan data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia 2014 menunjukkan lebih dari 60 persen ibu hamil kekurangan mikronutrien esensial, dengan defisiensi Vitamin B9 (Asam Folat) mencapai 99,35 persen.
"Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko perdarahan post-partum, kelahiran prematur, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan stunting pada bayi," tambahnya,
Zakiah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan koordinasi lintas sektor dan mendorong fasilitas kesehatan untuk berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas khususnya pemberian tablet MMS bagi seluruh ibu hamil..
"Melalui evaluasi ini, kami ingin memastikan kebutuhan kesehatan masyarakat Depok, khususnya kelompok ibu hamil dapat terpenuhi dengan lebih baik," tutupnya. (Mgg Argia/JD 02/ED 01).