berita.depok.go.id - Rumah Sakit (RS) Puri Cinere bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan bencana selama tiga hari, 15–17 September 2025.
Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan pemahaman mitigasi bencana, khususnya kebakaran dan gempa bumi. Selain materi teori, peserta juga mengikuti praktik lapangan berupa identifikasi kerentanan serta kapasitas ruangan yang dapat memengaruhi tingkat risiko bencana di lingkungan RS Puri Cinere.
“Pelatihan ini diikuti 300 peserta yang dibagi ke dalam enam kelas. Peserta terdiri dari manajemen rumah sakit, tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga non-kesehatan, serta karyawan RS Puri Cinere,” ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Konstruksi Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Nadelia, Selasa (23/9/25).
Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan secara menyeluruh untuk seluruh karyawan RS Puri Cinere. Setiap tahun, rumah sakit rutin mengadakan kelas penyegaran mitigasi kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Materi pelatihan disampaikan oleh Djoko Setiono dari Bidang Pencegahan Kebakaran. Pelatihan juga menghadirkan materi baru terkait kegempaan yang dipaparkan langsung oleh Nadelia bersama Tinitis Rinowati, akademisi sekaligus pegiat literasi bencana dari U-INSPIRE Indonesia.
“U-INSPIRE merupakan platform pemuda dan profesional muda di bidang Sains, Teknologi, dan Inovasi (SETI) yang fokus pada ketangguhan bencana. Peningkatan kapasitas karyawan RS Puri Cinere juga menjadi bagian dari kerja sama (MoU) antara rumah sakit dan Damkar Depok,” jelas Nadelia.
Menurut Nadelia, rumah sakit merupakan fasilitas vital yang harus memiliki kesiapsiagaan tinggi terhadap bencana, baik kebakaran maupun gempa. “Melalui pelatihan ini, seluruh komponen rumah sakit, dari tenaga medis hingga staf non-medis, memiliki pemahaman dan keterampilan yang sama dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski di sejumlah daerah urusan kebencanaan ditangani oleh BPBD, di Kota Depok kewenangan diampu oleh Damkar dan Penyelamatan. “Hal ini tidak membatasi kami untuk terus memberikan edukasi dan meningkatkan kapasitas masyarakat, termasuk di fasilitas kesehatan. Sinergi ini menjadi modal penting memperkuat budaya aman bencana di Kota Depok,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan dari RS Puri Cinere, dr. Syarip Padilah, menambahkan, pelatihan kesiapsiagaan bencana ini berjalan sangat baik, dan antusiasme peserta luar biasa.
"Kami bisa melihat bagaimana karyawan lebih memahami risiko dan pentingnya kewaspadaan setiap saat. Selain itu, kemampuan menggunakan APAR dan menangani kebakaran membuat semua staf merasa lebih siap menghadapi situasi darurat," tuturnya.
dr. Syarip berharap pelatihan tersebut tidak berhenti di sini. Setiap karyawan, baik medis maupun non-medis, harus memiliki keterampilan yang sama agar seluruh rumah sakit bisa tanggap cepat saat terjadi bencana.
“Ini bukan hanya soal prosedur, tapi juga soal keselamatan pasien dan staf kami,” tandasnya. (JD 10/ED 02)