Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Buka Depok Literacy Fest 2025, Wali Kota: Literasi Menjadi Investasi Bagi Anak Bangsa
JD10 - berita depok

91
Senin, 3 Nov 2025, 11:59 WIB

Wali Kota Depok, Supian Suri saat memberikan sambutan sebelum membuka kegiatan Depok Literacy Fest Tahun 2025 di Depok Open Space (DOS) II. (Foto: JD01/Diskiminfo)

berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Supian Suri, secara resmi membuka Depok Literacy Fest (DLF) 2025 yang digelar di Depok Open Space (DOS) II, Senin (03/11/25).

Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan pentingnya literasi sebagai modal utama dalam membangun generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

“Saya sampaikan, literasi ini menjadi modal utama kita, menjadi investasi bagi anak-anak bangsa, khususnya anak-anak Kota Depok. Kita harus terus menggerakkan dan menguatkan ikhtiar ini,” ujarnya kepada berita.depok.go.id usai membuka kegiatan tersebut.

Bang Supian, sapaan akrab Wali Kota, menjelaskan bahwa secara nasional tingkat literasi Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi tersebut, katanya, juga tercermin di berbagai daerah, termasuk Kota Depok. Namun, ia menilai fenomena yang terjadi saat ini justru menunjukkan kontradiksi, di mana rendahnya minat baca masyarakat berbanding terbalik dengan tingginya ketergantungan terhadap gawai.

“Secara umum, literasi kita rendah, tapi kemauan memegang gadget sangat tinggi. Anak-anak bisa memegang HP sampai tujuh jam sehari. Ini menjadi tantangan besar, karena makin sibuk dengan gadget, makin berkurang minat membacanya,” jelasnya.

Menurut Bang Supian, kebiasaan tersebut tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga di kalangan dewasa. Karena itu, ia mengimbau seluruh warga Depok untuk meningkatkan budaya membaca, baik melalui buku fisik maupun sumber digital.

“Pada akhirnya, kecerdasan bangsa juga mempunyai pengaruh dari tingkat literasi yang ada di masing-masing kota. Untuk itu, literasi menjadi salah satu kunci agar kita bisa mewariskan generasi hebat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bang Supian menjelaskan perbedaan antara membaca buku digital dan buku fisik. Berdasarkan informasi yang ia terima, tingkat pemahaman dan daya ingat pembaca cenderung lebih baik ketika membaca buku secara langsung dibandingkan secara digital.

“Kalau baca digital, katanya daya ingatnya cepat hilang dibanding membaca buku langsung. Coba saja buktikan, baca di layar dan baca di buku fisik, mana yang lebih melekat di ingatan,” ucapnya.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya memanfaatkan keduanya secara seimbang di era digital saat ini.

“Semoga karena dibaca dua-duanya jadi makin ingat dua-duanya. Yang penting semangat literasi untuk anak-anak terus diwariskan,” ungkapnya.

Bang Supian berharap semangat literasi tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menjadi gerakan bersama lintas generasi.

“Mudah-mudahan semangat literasi ini menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk mewujudkan Depok Maju, Jawa Barat Istimewa, dan Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (JD10/ED02)


Apa reaksi anda?
0
0
1
0
0
0
0