Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Atasi Stunting, Kelurahan Mekarsari Gandeng Wisma Hijau

JD09 - berita depok
Senin, 22 April 2024, 20:29 WIB
Launching program Matahari Si Prima Balita di Wisma Hijau, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis. (Foto : dok. Kelurahan Mekarsari)

berita.depok.go.id - Kelurahan Mekarsari dan Wisma Hijau yang bernaung di bawah PT Bina Sarana Swadaya meluncurkan program Matahari Si Prima Balita. Program itu merupakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk memaksimalkan periode emas balita.

Lurah Mekarsari, Bahrudin menjelaskan, program tersebut merupakan inovasi dari Wisma Hijau menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian pihak swasta terhadap kesehatan balita di wilayahnya. Pihaknya, juga menggandeng Puskesmas Mekarsari sebagai konsultan takaran gizi PMT.

"Ini merupakan sinergi dan kolaborasi yang indah, untuk Kelurahan Mekarsari yang maju, sehat dan cerdas menuju zero stunting," jelas Bahrudin kepada berita.depok.go.id, Minggu (21/04/24).

Bahrudin membeberkan, kegiatan tersebut sudah direncanakan sejak akhir tahun 2023. Yang menjadi sasaran adalah balita stunting yang terdaftar di aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM).

"Jadi, sebenarnya kita sudah merencanakan dari akhir tahun, namun baru terlaksana sekarang. Berdasarkan aplikasi IPBBM ada 29 balita yang terdaftar program ini," jelas Bahrudin.

Selain Wisma Hijau, juga ada stakeholder lain yang terlibat dan ikut menyumbang. Antara lain, PT. LaSalle Food, PT. Esa Tama, RS Setya Bhakti, Sekolah Babussalam.

Lalu, PKK Kelurahan Mekarsari, Aparatur Sipil Negeri (ASN) Kelurahan Mekarsari dan UMKM Mekarsari.

"Sponsor utama memang Wisma Hijau, tetapi juga ada stakeholder lainnya yang ikut berpartisipasi. Ini merupakan sinergi yang baik dalam penanganan stunting," terang Bahrudin.

Sementara itu, Direktur PT Bina Sarana Swadaya, Florida Sitepu menuturkan, ini merupakan program CSR pertama yang diberikan untuk program stunting. Yang berlangsung selama 60 hari, dari tanggal 22 April hingga 21 Juni 2024. 

Penerima manfaat akan menerima makanan matang dan bahan makanan. Dengan pemberian bahan makanan, diharapkan penerima manfaat juga belajar mengolah makanan yang bergizi dan bernutrisi.

"Senin sampai Jumat diberikan makanan matang, Sabtu dan Minggu diberikan bahan makanan mentah yang nantinya diolah oleh ibu penerima PMT, karena peran ibu itu penting, agar sesudah program CSR kita juga ini akan berkelanjutan, seperti tadi ada demo masak juga," jelas Florida Sitepu.

Frorida Sitepu membeberkan, kerja sama tersebut digerakan kader yang akan memonitoring penerima manfaat. Adapun, program itu memiliki target keberhasilan yang diukur melalui kenaikan berat badan pada anak.

"Kita bekerja sama dengan kelurahan, karena kelurahan punya kader, yang nantinya setiap minggu memonitoring penerima manfaat," katanya.

"Sebab, kita sadar kalau Wisma Hijau kerja sendiri itu tidak dapat terlaksana dengan baik dengan target kali 80 persen penerima manfaat akan naik berat badannya kurang lebih 2,4 kilogram selama periode 60 hari ini," jelas Florida Sitepu.

Selain itu, Ahli Gizi Puskesmas Mekarsari, Jania Rahmawati menjelaskan, dalam kerja sama ini dirinya dibantu Ahli Gizi Wisma Hijau untuk penyusunan menu sesuai dengan Juknis Kemenkes PMT Balita Tahun 2023. Khusus, kudapan hari Rabu dan menu khusus dari Puskesmas Mekarasri.

Selanjutnya, kata Jania Rahmawati,  deteksi dini stunting melalui penimbangan rutin menjadi sangat penting guna memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya.

"Bicara tentang gizi seimbang ini perlu makanan yang bervariatif, sehingga anak-anak mendapatkan semua nutrisi dan gizi selama periode emas mereka. Karena periode emas pada anak itu dari usia 0 hingga 60 bulan," tutup Jania Rahmawati. (JD 09/ED 02)