berita.depok.go.id - Sebanyak 1.093 unit rumah masuk dalam pengajuan renovasi program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2025 melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok. Calon penerima manfaat nantinya akan melalui proses verifikasi. 

"Calon penerima manfaat nanti akan mengikuti seleksi yang dilakukan tim dari Disrumkim Kota Depok. Jika lolos verifikasi, maka lanjut dengan perbaikan fisik. Jika tidak lolos verifikasi, maka jumlahnya sudah pasti berkurang. Jadi masih fluktuatif, tergantung hasil akhir verifikasi lapangan," kata Kepala Disrumkim Kota Depok, Dadan Rustandi, Kamis (03/07/25).

Dijelaskannya, beberapa alasan yang mendasari dan menyebabkan rumah tidak bisa mendapat bantuan, antara lain rumah sudah dijual dan sudah pernah mendapatkan bantuan RTLH atau sejenisnya pada tiga tahun terakhir.

"Ada juga, rumah yang ditinggali dinilai sudah layak. Jadi ketika kita tinjau, itu rumahnya sudah bagus, sudah diperbaiki," tuturnya.

Dirinya menjelaskan, masing-masing penerima manfaat mendapatkan Rp23 juta. Dengan rincian, Rp20 juta untuk bahan material dan Rp3 juta untuk jasa tukang. Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Saat ini masuk proses sosialisasi secara bertahap dan pembukaan rekening Bank Jabar Banten (BJB), karena nanti dananya kami transfer melalui rekening tersebut," sambung Dadan.

"Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat dan bisa digunakan sebaik mungkin," pungkasnya. (JD 08/ED 02)