berita.depok.go.id - Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yuni Indriany, memberikan apresiasi kepada Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, KH. Achmad Solechan, atas gelar doktor yang diraihnya. Dalam sidang promosi, Kiyai Alech mempertahankan disertasi berjudul Peran Internasional Nahdlatul Ulama dalam Relasi Antarbangsa Melalui Multi-Track Diplomacy: Pendekatan Konstruktivis terhadap Organisasi Keagamaan sebagai Non-State Actor.
“Saya mengucapkan selamat kepada KH. Achmad Solechan atas gelar doktor yang diperolehnya. Semoga ilmu yang didapat membawa manfaat bagi NU dan masyarakat,” ujarnya, usai menghadiri sidang promosi doktor di Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia (SPPB UI), Salemba, Jakarta, Rabu (10/12/25).
Yuni menilai disertasi yang disampaikan Kiyai Alech sangat relevan dengan peran NU di kancah global. Indonesia, lanjutnya, memiliki posisi penting dalam percaturan dunia, sementara NU sebagai organisasi massa terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam diplomasi global.
“Hasil penelitian ini bisa menjadi guidance diplomasi NU di tingkat internasional. NU juga telah memediasi konflik di beberapa negara seperti Afghanistan dan Thailand Selatan, serta hadir dalam krisis kemanusiaan dengan membawa pesan perdamaian Islam Rahmatan Lil Alamin,” jelasnya.
Ia menambahkan, penyampaian disertasi berlangsung sangat baik. Secara pribadi, Yuni mengenal Kiyai Alech sebagai intelektual muda dan aktivis NU yang konsisten bergerak di ranah sosial dan keagamaan.
“Disertasi ini bukan sekadar kajian akademik. Beliau adalah kader pergerakan yang memahami NU secara mendalam. Semoga NU ke depan semakin memberi manfaat bagi masyarakat Depok dan dunia,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Depok, KH. Achmad Solechan menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak sehingga sidang promosi berjalan lancar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU, Wakil Ketua DPRD Depok, anggota DPRD provinsi, Wali Kota Depok, dan semua pihak atas dukungan serta doanya. Semoga semakin barokah,” ujarnya.
Menurutnya, momentum sidang ini bukan hanya pencapaian akademik, tetapi juga penegasan bahwa Indonesia memiliki modal besar dalam diplomasi berbasis nilai. Penelitian tersebut mengingatkan publik bahwa kekuatan Indonesia di panggung global tidak hanya berada di tangan negara, tetapi juga pada organisasi keagamaan yang memiliki legitimasi moral dan jaringan transnasional.
“Di tengah krisis global yang tak kunjung reda, riset ini menghadirkan optimisme. Diplomasi damai, inklusif, dan berbasis nilai tetap punya masa depan, dan NU berada di garis depan upaya itu,” ungkapnya.
Para penguji, mulai dari Prof. Yon Machmudi, Ph.D., Dr. Nurwahidin, M.Ag., Dr. Mulawarman Hannase, hingga Dr. M. Imdadun Rahmat, menguji kedalaman analisis serta ketajaman argumentasi yang disusun. Disertasi ini dinilai tidak hanya memberi kontribusi akademik, tetapi juga membuka ruang diskusi baru bagi diplomasi Indonesia, memperlihatkan peran aktor non-negara sebagai jembatan solusi di tengah dunia yang semakin terfragmentasi. (JD 10/ED 02)
