Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other
Wukuf Hari Jumat Disebut Haji Akbar? Ini Penjelasan MUI dan Kemenag Depok
JD09 - berita depok

751
Kamis, 5 Jun 2025, 8:49 WIB

Jamaah haji Kota Depok Kloter 55 JKS berada di dalam tenda, Arafah, Kamis (05/06/25) pagi. (Foto : dok. Pribadi Narasumber).

berita.depok.go.id - Menjelang puncak ibadah haji tahun ini, istilah Haji Akbar kembali ramai dibicarakan. Banyak yang mengatakan jika wukuf di Arafah jatuh bertepatan di hari Jumat, maka itu disebut Haji Akbar. Tapi, apakah benar begitu?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok pun memberikan penjelasan agar masyarakat tidak salah paham.

MUI Depok: Haji Akbar Bukan Karena Wukuf di Hari Jumat

Ketua Bidang Fatwa MUI Kota Depok, Rahmat Morado, mengatakan jika menyebut haji sebagai “Haji Akbar” hanya karena bertepatan hari Jumat itu tidak punya dasar kuat dalam fiqih.

Baca Juga: Jamaah Haji Asal Depok Bersiap Jalani Tahapan Puncak Ibadah Haji

“Ulama memang beda-beda dalam memaknai Haji Akbar. Tapi yang paling umum, Haji Akbar itu maksudnya haji secara umum, sedangkan umrah disebut Haji Asghar,” kata Rahmat kepada berita.depok.go.id

Menurutnya, memang benar kalau hari Jumat dan Hari Raya Iduladha jatuh di hari yang sama, itu momen istimewa, tapi bukan berarti otomatis disebut Haji Akbar.

“Yang penting, ibadah haji dilakukan dengan benar, niatnya lurus, dan nggak melakukan hal-hal yang merusak pahala haji,” tambahnya.

Kemenag Depok: Tahun Ini Bukan Haji Akbar

Sementara itu, dari pihak Kemenag Kota Depok, Ikhwanuddin dari Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah menjelaskan bahwa tahun ini wukuf di Arafah jatuh pada hari Kamis, bukan Jumat.

“Awalnya memang diperkirakan wukuf bakal hari Jumat. Tapi setelah dilakukan rukyatul hilal (pengamatan bulan), 1 Dzulhijjah ditetapkan lebih awal. Artinya, 9 Dzulhijjah jadi hari Kamis. Jadi, ini bukan Haji Akbar,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa penetapan ini sudah sesuai aturan, yakni pakai metode rukyat dan hisab.

Wukuf Tetap yang Paling Penting

Baik MUI maupun Kemenag menegaskan bahwa yang paling utama dalam ibadah haji adalah wukuf di Arafah. 

Hal tersebut berdasarkan hadits yang diceritakan Abdurrahman bin Ya'mur.

الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ

Artinya: "Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf." (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).

Pesan Buat Jamaah dan Masyarakat

MUI dan Kemenag Kota Depok juga mengingatkan masyarakat supaya tidak mudah percaya dengan istilah-istilah populer yang belum tentu benar menurut agama.

Baca Juga: Kabar Terbaru Jamaah Haji Kota Depok, Kondisi Sehat Walafiat

Lebih baik fokus pada inti ibadah, niat yang ikhlas, tata cara yang sesuai syariat, dan menjauhi hal-hal yang bisa merusak pahala.

“Yang penting bukan disebut Haji Akbar atau bukan, tapi bagaimana kita menjalani haji dengan benar dan ikhlas,” tutup Rahmat. (JD 09/ED 01).


Apa reaksi anda?
0
1
0
0
0
0
0