berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan keagamaan melalui upaya pemberantasan buta aksara Alquran di kalangan pelajar. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam membentuk generasi muda yang berakhlak dan berdaya saing.
Bang Supian, sapaan akrabnya, menjelaskan, pembinaan literasi Alquran menjadi pondasi penting dalam membentuk karakter pelajar, tidak hanya bagi peserta Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadis (MTQH), tetapi juga bagi seluruh siswa di berbagai jenjang pendidikan.
“Program ini akan terus kami dorong. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan sejumlah yayasan yang memiliki program serupa. Selanjutnya, kami bersama Ketua LPTQ akan melakukan evaluasi untuk menentukan strategi terbaik,” ujarnya di sela kegiatan MTQH XXIV Tingkat Kota Depok di Kecamatan Cipayung, Selasa (11/11/25).
Dia menuturkan langkah awal yang ditempuh adalah pendataan seluruh pelajar di tingkat SD hingga SMA sederajat untuk mengetahui jumlah anak yang belum bisa membaca Alquran.
“Langkah pertama, kami minta data dari semua sekolah mengenai siswa yang belum bisa membaca Alquran. Ini menjadi tanggung jawab bersama agar segera bisa ditangani,” tegasnya.
Ia menambahkan, hasil pendataan akan menjadi dasar dalam menentukan model pembinaan yang sesuai di setiap wilayah, sehingga program dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Upaya ini sejalan dengan semangat MTQH, yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap Alquran sekaligus membangun karakter generasi muda yang berakhlak, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi,” tandasnya. (JD 08/MGG Satria/ED 02)
