berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri Tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) yang diadakan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Depok di Taman Wisata Pasir Putih, Kamis (24/08/2023).
Dalam kesempatan itu, dia mengharapkan kehadiran BPD KKSS Kota Depok dapat membawa nilai-nilai budaya positif ke daerah tempat mereka berdomisili.
“Ketika mereka membawa nilai-nilai budaya setempat yang positif, ketika berinteraksi tentu akan memberikan nilai positif di daerah tempat mereka berdomisili,” katanya, usai kegiatan tersebut.
Dikatakannya, nilai-nilai budaya daerah yang positif juga dapat ditularkan organisasi paguyuban perantau lainnya di Kota Depok.
“Jadi tidak hanya dari Sulawesi Selatan saja, tetapi seluruh komunitas keluarga besar dari daerah lainnya,” ujar Kiai Idris, sapaan Wali Kota Depok.
Seperti beberapa filosofi budaya yang dibawa oleh BPD KKSS Kota Depok mengenai kejujuran, dan kecerdasan dalam bersosialisasi, yang dibawa mereka ke Kota Depok.
“Beberapa filosofi budaya dari mereka tentang masalah kejujuran, kecerdasan dalam bersosialisasi, itu nilai-nilai daerah yang positif,” ujarnya.
“Daerah lainnya juga begitu, punya nilai budaya yang positif ketika berasimilasi dengan budaya setempat, potensi kemampuan atau pengalaman mereka bisa digunakan di daerah tempat mereka berdomisili,” ungkapnya.
Dia pun menceritakan, kisah Salman Al Farisi, ahli strategi perang dari Persia, menurutnya, Salman Al Farisi memiliki strategi pertahanan kota dari serangan musuh-musuh yang tidak dipunyai oleh negara Arab Saudi di masa Rasulullah.
“Yaitu, membangun parit untuk melindungi Kota Madinah pada saat itu, yang dipakai oleh warga setempat, oleh Nabi Muhammad SAW, dikenal dengan strategi memasang parit untuk pertahanan negara, salah satunya itu,” jelasnya.
Oleh sebab itu, sambung Kyai Idris, para organisasi paguyuban perantau di Kota Depok yang memiliki pengalaman di daerah asalnya, dapat dimanfaatkan untuk bertukar budaya dalam upaya pertahanan wilayah di Depok.
“Kota urban seperti Depok kan migrasinya terus bertambah, apalagi kita ketahui Bugis ini suku perantau yang ulung, nilai positifnya harus kita ambil,” kata Kiai Idris.
“Guyub, menghargai yang tua atau senior, itu kan nilai positif yang bisa kita terapkan di daerah baru, seperti itu,” tegasnya.
Terakhir, Kiai Idris pun memuji kelezatan kuliner tradisional Makassar, Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
“Sangat enak, apalagi Makassar dikenal dengan kota kuliner, ada ikan penja tumis kuning, ayam lengkuas, ikan bakar tongkol dan konro yang paling saya suka,” tandas Kiai Idris. (JD03/ED01).