berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengenang dahsyatnya perjuangan seluruh insan kesehatan di Kota Depok saat menangani Covid-19, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020. Seperti diketahui, kasus pertama Covid-19 tersebut, merupakan warga yang tinggal di Kota Depok, Jawa Barat.
Menurut Kiai Idris, sapaannya, seluruh insan kesehatan di Kota Depok telah memperjuangkan jiwa dan raganya dalam penanganan Covid-19.
"Setelah kira-kira 2 tahun setengah atau hampir 3 tahun lah, bapak ibu khususnya insan kesehatan, begitu dahsyat perjuangan dan pengorbanan yang dipersembahkan untuk anak negeri di negara yang kita cintai ini, khususnya di Kota Depok," katanya saat menghadiri Halalbihalal Insan Kesehatan di RS Bhayangkara Brimob Kota Depok, Kamis (04/05/23).
"Tahun 2020 (mulai Covid-19), 2021 memuncak, tahun 2022 mulai mereda sedikit, turun dan sampai dibubarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Bapak Presiden, dan otomatis Satgas Penanganan Penanggulangan Covid-19 di Kota Depok dibubarkan," jelasnya.
Namun, tentu sebagai insan kesehatan, mereka yang peduli akan kesehatan tetap harus waspada, dan menjaga berbagai kemungkinan di dalam kehidupan.
"Karena hidup ini tidak bisa lepas dari berbagai masalah, apapun masalahnya, itulah pentingnya sekolah kedokteran, Itu lah pentingnya wujud para dokter, para tenaga kesehatan, insan kesehatan dan mereka kepada peduli kesehatan," ucapnya.
Maka dari itu, Kiai Idris mengungkapkan sebuah kata mutiara, yaitu kesehatan itu bak mahkota, ia seringkali tidak dipedulikan, ia seringkali diabaikan, kecuali kalau sudah sakit.
"Kalau kita sudah sakit, sudah kena penyakit biasanya suka baru sadar," imbuhnya.
Dirinya pun menuturkan, di tengah bergejolaknya Covid-19 di tahun 2021 khususnya bulan Juni, Juli, Agustus, Kyai Idris merangkai untaian-untaian kalimat yang diaransemen menjadi sebuah lagu berjudul, Merajut Asa di Masa Bencana.
"Itu menyadarkan betapa alam kita ini sangat berharga untuk kesehatan kita, dulu siapa yang peduli terhadap sinar matahari, mana ada orang peduli terdapat nutrisi gizi vitamin, orang lupa akan hal itu, tapi dengan adanya Covid-19, ini luar biasa," paparnya.
"Saya menulis di lagu, segarnya udara pagi, kuatnya sinar mentari, nutrisi dan gizi, itulah yang harus disadari, sejak Corona (Covid-19) menghampiri seluruh pelosok negeri," katanya.
"Begitu lah kira-kira untaian kata-kata yang saya buat lagu tadi merajut asa, masih ada harapan saat itu," tuturnya.
"Kesehatan adalah segala-galanya, apalagi kesehatan lahir dan batin, kesehatan jasmani dan rohani," pungkasnya. (JD 12/ED 01/EUD 04)