Wali Kota Depok, Mohammad Idris. (Foto : Diskominfo)
depok.go.id-Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku, masih mengkaji tekait larangan pasar tumpah di sejumlah wilayah Kota Depok. Keputusan dengan mempertimbangkan banyak hal tersebut, segera dirampungkannya dalam waktu dekat ini.
“Pemerintah melihat banyak kerugian yang dialami dengan adanya pasar yang tidak sesuai. Meskipun itu setahun sekali, banyak dampak negatif yang ditimbulkan,” ujarnya kepada depok.go.id usai berbuka puasa bersama di kediaman Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Jumat (24/05/2019).
Mohammad Idris mengungkapkan, pasar tumpah merupakan salah satu penyumbang sampah di Kota Depok. Bukan itu saja, pasar tumpah menjadi penyebab tersendatnya arus kendaraan.
“Dulu pernah ada kesepakatan, sampahnya akan mereka kelola. Tetapi, nyatanya petugas mendapati sampahnya dibiarkan begitu saja,” jelasnya.
Menurutnya, dalam mengambil keputusan pihaknya tidak melihat pada satu faktor saja. Namun, melihat bagaimana keputusan yang diambil dapat berguna bagi seluruh masyarakat Kota Depok.
“Pertama penjual bukan warga Depok, kedua saya dapat temuan yang dijual barang-barang bekas, ketiga adanya praktik pungli, premanisme. Bahkan, operasional pasar sampai dini hari yang dapat menyebabkan tindak kriminal,” katanya.
Dirinya berharap, masyarakat menyambut hari raya dengan kegiatan yang bermanfaat. Masyarakat juga dapat membantu pemerintah untuk berbelanja ke pasar-pasar yang berizin.
“Minggu ini kita akan koordinasi dengan kepolisian serta TNI. Kalau dari Pemkot sendiri, jelas tidak bisa memberikan izin,” ucapnya.
Penulis : Janet Swastika
Editor : Dunih
Diskominfo