berita.depok.go.id - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Vihara Gayatri, Cilangkap, Depok berlangsung khidmat dan meriah. 

Tidak hanya dihadiri oleh warga Depok saja, Vihara Gayatri ini juga menjadi tempat ibadah bagi umat Konghuchu dan Buddha dari berbagai daerah. 

Bahkan, umat dari luar kota seperti Pricilia (27) dan tiga temannya yang merupakan perantau asal Pontianak, Kalimantan Barat, turut beribadah di Vihara Gayatri. 

Pricilia, yang kini tinggal di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, mengaku merasakan kebahagiaan yang lebih besar dalam perayaan Imlek tahun ini.

"Senang sih, soalnya tahun ini lebih ramai dan meriah," ujarnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (29/01/24).

Sebagai seorang perantau, Pricilia tetap menjaga tradisi dengan beribadah di vihara serta menjalin komunikasi dengan keluarga di kampung halaman.

"Dari pagi biasanya sembahyang ke Pekong, ke vihara, terus telepon orang tua, karena kita kan anak rantau ya," ungkapnya.

Bagi Pricilia, Imlek memiliki makna mendalam, yakni sebagai momen kebahagiaan dan harapan baru.

"Harusnya kebahagiaan sih, kayak misalnya hari baru lah," katanya.

Di Tahun Baru ini, ia pun memiliki doa khusus.

"Minta semuanya dilancarkan, diberikan kesehatan, dan semua yang baik datang di tahun ini," harapnya.

Sebagai generasi muda, Pricilia juga berharap tradisi perayaan Imlek tetap lestari di tengah perubahan zaman.

"Semoga tetap jaga tradisi ini, karena sekarang kan anak muda banyak yang mulai melupakan," tuturnya.

Sebagai informasi, Vihara Gayatri yang ada di kelurahan Cilangkap, kecamatan Tapos ini tidak hanya menjadi pusat ibadah bagi umat Konghuchu dan Buddha, tetapi juga mencerminkan nilai toleransi antar umat beragama. 

Di dalam kompleks Vihara Gayatri ini terdapat berbagai tempat peribadatan, termasuk bagi umat Kristen. 

Selain itu, Vihara Gayatri ini juga memiliki Sumur Tujuh, sumber mata air yang dipercaya masyarakat mampu mendatangkan keberkahan.

Keberagaman ini menjadikan Vihara Gayatri sebagai simbol harmoni antaragama di Depok. (JD 09/ ED 01).