Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Tinjau Tembok Jebol di Gandul, Wawalkot Minta Pengembang Bertanggung Jawab dan Revisi Konstruksi
JD10 - berita depok

64
Selasa, 5 Agt 2025, 13:14 WIB

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah meninjau tembok perumahan yang jebol di kawasan Lavanya Hills Residence, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Selasa (05/08/25). (Foto : JD01/Diskominfo)

berita.depok.go.id - Wakil Wali Kota (Wawalkot) Depok, Chandra Rahmansyah, meninjau lokasi tembok perumahan yang jebol di kawasan Lavanya Hills Residence, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Selasa (05/08/25). Tinjauan ini turut didampingi Camat Cinere, Mursalim, Lurah Gandul, Syarifudin, serta perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Dalam momen tersebut, ditemukan dua titik longsor yang berada saling berdekatan. Masing-masing titik berasal dari proyek pembangunan BTN dan kawasan perumahan Green Lovina. 

Dirinya menilai, kedua lokasi tersebut tidak mematuhi ketentuan Garis Sempadan Sungai (GSS) dan membangun dengan konstruksi yang tidak sesuai aturan teknis.

“Aturan terkait GSS jelas-jelas dilanggar. Tembok yang baru dibangun maupun yang lama menggunakan turap sebagai fondasi, tanpa struktur yang memadai. Ini sangat rawan. Berdasarkan masukan dari PUPR, jika dibiarkan, titik-titik lain hanya tinggal menunggu waktu untuk ikut longsor,” tegas Chandra.

Ia juga meminta pihak pengembang dan pelaksana proyek bertanggung jawab penuh terhadap kejadian tersebut.

Chandra menegaskan agar mereka segera berkoordinasi dengan kecamatan dan perangkat daerah terkait untuk melakukan revisi konstruksi berdasarkan rekomendasi teknis.

“Saya minta pelaksana proyek membuat surat pernyataan, menyatakan kesediaan menanggung risiko hukum apabila terjadi longsor kembali, apalagi yang berdampak pada penyempitan badan sungai,” ujarnya.

Diketahui, longsor yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk Masjid Baitur Rahman dan beberapa rumah warga yang dilalui aliran Sungai Kalipinang.

“Saat longsor terjadi, dampaknya langsung terasa. Masjid Baitur Rahman kebanjiran, begitu juga dengan rumah warga di sekitarnya. Bahkan area di belakang masjid kemungkinan juga terdampak,” tambahnya.

Chandra menyebutkan, pembangunan pagar dan turap tanpa fondasi baru menjadi salah satu penyebab utama longsoran. Oleh karena itu, pembongkaran akan dilakukan pada beberapa bagian bangunan yang dinilai tidak sesuai.

“Satu rumah sudah dibongkar. Selanjutnya, bagian-bagian lain yang bermasalah juga harus direvisi. Termasuk pagar—itu semua akan dirubuhkan,” tutupnya. (JD 10/ED 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0