Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News
Tingkatkan Toleransi dan Kerukunan, Pemkot Depok Lakukan Studi Banding ke Salatiga
JD 03 - berita depok

27
Senin, 8 Des 2025, 10:13 WIB

Kunjungan Bakesbangpol Depok bersama FKDM ke Kota Salatiga pada Jumat (5/12/2025). (Foto: Diskominfo Depok/ Bakesbangpol Depok).

berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan toleransi dan kerukunan antar warga. 

Hal ini diwujudkan melalui kunjungan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Depok bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) ke Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Jumat (05/12/25), kota yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling toleran di Indonesia versi Setara Institute tahun 2024. 

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Depok untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini dan memperbaiki ekosistem sosial masyarakat melalui pembelajaran langsung dari daerah yang telah berhasil.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, menilai bahwa peningkatan kualitas toleransi adalah agenda prioritas pemerintah daerah. 

Ia menyebut, peningkatan Depok dari peringkat 94 pada 2023 menjadi peringkat 76 pada 2024 menunjukkan bahwa kerja-kerja toleransi sudah berada di jalur yang tepat.

“Kita ingin naik kelas. Depok sudah menunjukkan perbaikan signifikan tahun ini. Dengan mempelajari keberhasilan Salatiga, kami ingin memperkuat langkah agar Depok semakin inklusif dan harmonis,” ungkap Lienda, kepada berita.depok.go.id, Senin (08/12/25).

Menurutnya, studi banding tersebut bertujuan untuk menggali program, pola kerja, dan sistem koordinasi antara Kesbangpol dan FKDM Salatiga yang mampu menjaga stabilitas sosial.

“Kami ingin mengetahui bagaimana pembinaan, fasilitas, dan mekanisme kolaborasi yang diterapkan sehingga mereka bisa menjadi kota toleran terbaik. Ini penting untuk memperkuat peran FKDM Depok di lapangan,” jelasnya.

Pemkot Depok memandang praktik ini sebagai model yang dapat diadaptasi.

Dengan struktur FKDM Depok yang terus diperkuat dan komitmen pemerintah dalam menjaga kondusivitas wilayah, Depok optimistis dapat terus naik peringkat dalam indeks toleransi nasional.

Lienda menegaskan bahwa kunjungan ini bukan hanya studi banding, tetapi langkah nyata menuju Depok yang lebih rukun dan inklusif.

“Kami ingin Depok menjadi kota yang aman, terbuka, dan saling menghormati. Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas sosial masyarakat. Upaya hari ini adalah bagian dari perjalanan besar itu,” tegasnya.

Kenaikan signifikan Depok dalam Indeks Kota Toleran 2024 disebut menjadi bukti bahwa pemerintah daerah memiliki arah yang jelas dalam memperkuat kohesi sosial.

Dengan berbagai terobosan dan kolaborasi, Pemkot Depok berharap capaian tersebut terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Salatiga menyambut baik kunjungan ini. 

Kepala Badan Kesbangpol Kota Salatiga, Suryono Adi Setiawan, menyampaikan bahwa toleransi di kotanya dibangun melalui kesadaran masyarakat, bukan sekadar penilaian lembaga.

“Toleransi bukan paksaan. Ini budaya yang tumbuh dari kesadaran hidup berdampingan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa seluruh laporan dari masyarakat, mulai tingkat kecamatan hingga RT, dianalisis secara berjenjang oleh Badan Kesbangpol. 

“Hasil analisis kemudian menjadi dasar pembuatan kebijakan daerah,” tambahnya.

Semetara itu, Ketua FKDM Salatiga, Darmaji, menambahkan bahwa keberhasilan mereka tak lepas dari sistem pemantauan berlapis yang melibatkan FKDM tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan.

“Setiap kegiatan masyarakat baik pengajian, PKK, maupun sekolah Minggu terpantau dengan baik. FKDM bertugas mengamati dan melaporkan, bukan mengambil tindakan, sehingga suasana tetap kondusif,” tutupnya. (JD 02/ ED 01) 


Apa reaksi anda?
0
0
0
1
0
0
0