berita.depok.go.id - Peserta Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara Tahun 2025 sudah berada di barak di Batalyon 328, Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong sejak Senin 1 Juni lalu.
Program ini bertujuan membentuk karakter, kedisiplinan, dan semangat nasionalisme generasi muda melalui pembinaan terstruktur selama 10 hari.
Aster Divisi 1 Kostrad, Kolonel Inf Wira Muharromah menjelaskan bahwa seluruh kegiatan peserta berlangsung sejak pagi hingga malam hari dengan pendekatan yang edukatif dan membangun mental positif.
“Kegiatan mereka dimulai pukul 04.00 pagi dan berakhir pukul 22.30 malam. Semua aktivitas dirancang untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab, dan kebersamaan. Tidak ada kekerasan fisik, semua berjalan dengan pendekatan pembinaan yang manusiawi,” ujar Kolonel Inf Wira Muharromah kepada berita.depok.go.id saat ditemui di barak pelatihan.
(Para Peserta Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara tengah melakukan aktivitas. Foto: Diskominfo Depok)
Menurutnya, setiap hari, siswa dibangunkan pukul 04.00 WIB untuk bersiap menjalani ibadah.
Peserta Muslim diarahkan Salat Subuh berjamaah, sementara peserta non-Muslim melakukan ibadah sesuai keyakinan mereka dalam kelompok yang dipandu pembina rohani masing-masing.
Setelah itu, mereka mengikuti olahraga pagi, sarapan, dan apel pagi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi belajar mengajar yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok.
“Setelah apel pagi, mereka masuk sesi pembelajaran dari guru-guru yang ditugaskan. Materinya tetap akademik, karena sebagian besar dari mereka akan menghadapi ujian akhir semester. Kami pastikan tidak ada yang tertinggal pelajaran,” tambahnya.
Kegiatan belajar diakhiri pukul 09.30, lalu siswa menikmati snack dan susu, kemudian, kegiatan belajar kembali dilanjutkan hingga waktu Salat Dzuhur tiba.
“Setelah ibadah dan makan siang, peserta diharuskan istirahat siang hingga pukul 15.00 WIB,” jelasnya.
(Para Peserta Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara tengah melakukan ibadah Salah Dzuhur berjamaah. Foto: Diskominfo Depok)
Pada sore hari, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB), penguatan mental, serta permainan edukatif untuk membangun kerjasama dan rasa percaya diri.
“Di sore hari mereka diajari baris-berbaris, yel-yel, dan kegiatan untuk membangun mental positif. Ini bukan kegiatan militer, tapi pembinaan karakter. Bahkan hal kecil seperti cara makan pun kami ajarkan, mulai dari adab menggunakan sendok hingga membiasakan menghabiskan makanan,” jelas Kolonel Inf Wira Muharromah.
Selepas mandi dan snack sore, peserta kembali mengikuti kegiatan ibadah Salat Magrib dan Isya secara berjamaah.
Peserta Muslim mengikuti pengajian yang dipandu guru agama, sementara peserta non-Muslim menjalani pembinaan rohani bersama pembina agamanya.
Kegiatan diakhiri dengan apel malam pukul 21.00 WIB, lalu istirahat malam pada pukul 22.30.
“Metode kami ingin peserta merasa nyaman, tidak terbebani, dan justru tumbuh semangatnya. Mereka dilatih bukan hanya secara fisik, tapi juga mental dan sosialnya," ungkapnya.
"Kami pelatih selalu melekat, makan bersama, ngobrol, dan menggali persoalan mereka untuk dibantu cari solusi,” sambungnya.
(Para Peserta Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara tengah santap siang. Foto: Diskominfo Depok)
Dirinya menegaskan bahwa program ini sepenuhnya menghindari praktik kekerasan atau tekanan berlebihan.
Justru pelatih berperan sebagai pendamping yang siap mendengarkan dan membimbing.
“Tujuan utama program ini adalah membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan bertanggung jawab. Kami ingin mereka pulang dengan karakter yang lebih baik dan semangat belajar yang lebih tinggi,” tutup Kolonel Inf Wira Muharromah. (JD 03/ED 01).