Drs.Sri Utomo M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Depok. (Foto: Diskominfo).
berita.depok.go.id- Selama masa Pandemi Covid-19, kita sangat familiar dengan istilah Protokol Kesehatan (Prokes), yang disebut juga dengan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan). Kepatuhan terhadap Prokes menjadi ikhtiar dalam mengendalikan penyebaran virus. Sebaliknya, peningkatan kasus Covid-19 varian Delta yang sempat memuncak pada Juli 2021 lalu, salah satunya disebabkan oleh pengabaian terhadap Prokes.
Dalam konteks beragama, terdapat Protokol Kehidupan yang juga tidak boleh dibaikan agar seseorang memperoleh keselamatan. Protokol ini disebut dengan istilah 1 M, yaitu Menyembah Allah SWT, sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Qur’an:
_“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”._ (QS Al-Baqarah (2) : 21)
_"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun…_ (QS An-Nisaa (4) : 36).
_“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”_ (QS Adz-Dzaariyat (51) : 56).
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, maka kita sebagai seorang hamba haruslah menyembah, mengabdi, sujud, beribadah hanya kepada Allah SWT. Lantas, sejauh mana protokol kehidupan ini dijalankan?
Contoh yang sederhana dapat dilihat dari bagaimana respon seseorang ketika seruan adzan berkumandang. Apakah hatinya tergetar dan kemudian raganya tergerak untuk menyambut seruan tersebut ?
Ibadah puasa yang kita jalani saat ini sejatinya juga mengajarkan sikap disipilin, disiplin saat makan sahur dan berbuka sesuai waktunya, termasuk disiplin dalam melaksanakan shalat pada waktunya.
Sekiranya kita termasuk yang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah SWT, maka bersyukurlah dan teruslah bermohon agar istiqomah dalam ketaqwaan. Allah SWT menjanjikan keistimewaan bagi orang-orang yang bertaqwa, diantaranya adalah akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan dan melimpahkan rezeki yang tiada terduga (QS At-Talaq (65) : 2-3), serta berhak menempati surga-Nya (QS Ali-Imran (3) : 15).
Namun sebaliknya, jika sering mengabaikan protokol kehidupan untuk menyembah-Nya, maka ada konsekuensi yang juga akan diterima. Allah SWT berfirman dalam surat Thaha (20) ayat
124: _“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”_.
Semoga kita termasuk golongan hamba-Nya yang patuh terhadap Protokol Kesehatan dan juga Protokol Kehidupan, agar memperoleh kesehatan serta keselamatan dunia dan akhirat, aamiin.
_Wallahu a’lam bish-shawabi_
(JD12/ED 01/EUD02)