berita.depok.go.id - Wakil Wali Kota (Wawalkot) Depok, Chandra Rahmansyah menargetkan pada 2029 Kota Depok mencapai Zero New Stunting, atau tidak ada lagi kasus stunting baru. Target ini ingin dicapai dalam empat tahun ke depan.
Ia menekankan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok bahwa komitmen ini harus terealisasi. Mengingat kinerja tim dan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah optimal dalam melaksanakan kegiatan dan program penurunan stunting.
"Saya optimis dengan kinerja yang baik dan luar biasa adanya komitmen dan kolaborasi seluruh stakeholder Insha Allah zero new stunting pasti tercapai," ucapnya dalam acara Rembuk Stunting Kota Depok di Felfest UI, Kamis (07/08/25).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok per Februari 2025 tercatat prevalensi stunting 3,79 persen. Sementara menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting turun 1,8 persen menjadi 12,5 persen.
Dirinya yang juga memegang kendali sebagai Ketua TPPS Kota Depok memberikan solusi baru penanganan stunting yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kecamatan. Oleh karena itu, dia meminta seluruh camat untuk merumuskan berbagai program dan kegiatan yang tepat untuk penanganan dan pencegahan kasus stunting.
"Stunting harus kita fokuskan penanganannya berbasis teritorial, para Camat sebagai pimpinan wilayah lebih mengenal karakteristik warga dan wilayahnya pasti bisa menerapkan metode yang sesuai dengan wilayahnya," tuturnya.
Diketahui, stunting merupakan permasalahan bersama yang disebabkan oleh banyak faktor. Penanganannya dilakukan dengan intervensi spesifik yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan.
Serta intervensi sensitif yang berhubungan dengan penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi, lalu peningkatan akses pangan bergizi. (JD 05/ED 02)