berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok saat ini sedang memasifkan penanganan sampah berbasis masyarakat dengan berbagai metode pengolahan.
Kecamatan Tapos dipilih menjadi pilot project atau proyek percontohan penanganan sampah berbasis masyarakat di Kota Depok, karena sudah memiliki hal tesebut di sejumlah lingkungannya.
"Iya, kami sedang mengupayakan pengolahan sampah berbasis masyarakat. Prinsipnya sama seperti pengelolaan sampah yang sudah dilakukan, ada pengolahan sampah organik dan non organik," tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri kepada berita.depok.go.id, Senin (23/10/23).
Dia menjelaskan, pengolahan sampah yang akan coba dilakukan di Kecamatan Tapos, melalui empat metode pengolahan. Di antaranya melalui metode pemilahan bank sampah, inseminator, budidaya maggot dan komposting.
"Sampah non organik akan dipilah menjadi dua, ada yang digunakan kembali dan ada yang diolah inseminator. Sedangkan, yang organik bisa melalui maggot ataupun komposting," jelas Bang SS, sapaan akrab Sekda Depok, Supian Suri.
Dari sejumlah metode tersebut, Pemkot Depok menilai pengolahan sampah organik menggunakan maggot cukup efektif, sehingga, pihaknya akan coba memasifkan di wilayah-wilayah.
Dia juga meminta dukungan semua lapisan masyarakat untuk menyukeeskan program ini. Sebab, masyarakat juga merupakan produsen sampah organik.
Lanjut dia, sampah organik dari masyarakat akan menjadi santapan maggot. Terlebih, jumlah sampah organik hampir 60 persen dari total sampah di Kota Depok.
"Dengan penanganan ini sudah 60 persen sampah kita bisa terselesaikan di lingkungan masyarakat," ucapnya.
"Untuk lokasi khusus (lokus) program ini di kelurahan atau RW mana saja masih dalam pembahasan," beber Sekda Depok.
Sementara itu, Camat Tapos, Abdul Mutolib menambahkan upaya yang dilakukan Pemkot Depok sangat positif. Menurutnya, memang harus ada perhatian lebih dari semua pihak, khususnya pemerintah terhadap penanganan sampah.
"Dengan pilot project yang dilakukan diharapkan wilayah yang sudah baik pengolahan sampahnya dapat menular ke wilayah lainnya. Apalagi ini melibatkan masyarakat," tutupnya. (JD09/ED02)