berita.depok.go.id - berita.depok.go.id- Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok Widyati Riyandani, memaparkan beberapa poin rencana kerja untuk tahun 2024. Pertama, terkait pengembangan pertanian perkotaan yang terintergrasi dengan memanfaatkan digitalisasi teknologi.
“Untuk pemanfaatan teknologi sebenarnya sudah kami lakukan, diantaranya dengan vertikultur, hidroponik, akuaponik dan yang lainnya dalam kegiatan urban farming. Namun, sebagian besar belum memanfaatkan digitalasasi atau pertanian cerdas berdasarkan teknologi Internet of Things (IoT),” katanya kepada berita.depok.go.id, Selasa (28/02/23)
Dirinya menjelaskan, kerja sama pemanfaatan digital teknologi juga telah dilakukan dengan salah satu perguruan tinggi. Kendati demikian, imbuhnya, saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi untuk keberlanjutannya, sehingga di tahun 2024 dapat direplikasi.
“Jadi, kami sudah kerja sama dengan Kampus BSI dengan pemanfaatan digital teknologi dalam usaha budidaya sayuran secara hidroponik. Jika berjalan baik, kami akan replikasi dan kita akan perkuat penggunaat IoT tersebut," katanya.
"Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas. IoT dalam usaha budidaya pertanian dapat digunakan untuk pengaturan suhu dan kelembaban udara, pengairan, pemupukan atau penambahan nutrisi atau pemberian pakan, sehingga memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan efektif,” jelasnya.
Kemudian, poin kedua adalah upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan pemilihan komoditi yang mempunyai potensi pasar yang lebih besar.
“Karena lahannya yang dimiliki terbatas dan tidak semua usaha tani merupakan mata pencaharian utama. Jadi, selain pemanfaatan digitalisasi teknologi, ke depan kami juga mengarahkan kepada pemilihan jenis-jenis komoditi yang mempunyai nilai tambah, sehingga diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan keluarga tetapi juga memberikan tambahan pendapatan,” ungkapnya.
Poin rencana kerja ketiga, kata Widyati, ialah meningkatkan kemampuan SDM petani, memperkuat kelembagaan usaha tani, serta membangun jejaring kemitraan dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Di antaranya akademisi atau perguruan tinggi, lembaga riset dan pengkajian, dunia usaha, komunitas serta media.
"Poin yang terakhir, kami juga akan membangun tata kelola pertanian yang komprehensif dari hulu ke hilir, dimulai dengan membangun informasi pemasaran secara digital. Semoga proses perencanaan yang dilaksanakan melalui Forum Renja ini dapat lebih memotivasi para pelaku usaha pertanian. (JD 03/ED 01/EUD03)