Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemerintahan Pemimpin Baru
Supian Suri: Ubah Pola, Depok Kelola Sampah dengan Maggot dan Tutup TPS Liar
JD09 - berita depok

229
Selasa, 15 Apr 2025, 23:15 WIB

Wali Kota Depok, Supian Suri didampingi Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman meninjau UPS Merdeka di Kecamatan Sukmajaya, Selasa (15/04/25). (Foto : Humas)

berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menggencarkan langkah strategis menuju kota yang bersih, sehat, dan nyaman. 

Salah satu terobosan besar dilakukan dengan menutup sejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar dan mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau, seperti yang dilakukan di Kelurahan Tugu, Cimanggis.

Di lokasi tersebut, Wali Kota Depok, Supian Suri, mengajak masyarakat untuk menanam pohon sebagai bentuk cinta terhadap kota dan generasi masa depan.

"Kita terus berupaya bagaimana Kota Depok menjadi kota yang nyaman. Salah satunya adalah kita bersihkan kota ini, dan itu hanya bisa dilakukan jika kita bisa mengelola sampah secara baik," ujar Supian Suri, saat mengunjungi UPS Merdeka, Selasa (15/04/25).

Ia menjelaskan, penutupan TPS liar dilakukan karena sebenarnya warga sudah memiliki sistem pengangkutan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

TPS liar justru menimbulkan ketidaknyamanan dan mencederai upaya menciptakan lingkungan bersih.

Tak hanya itu, langkah besar lainnya adalah meminimalkan ketergantungan terhadap TPA Cipayung yang saat ini masih menjadi lokasi pembuangan akhir sampah Kota Depok. 

"TPA Cipayung sudah overload dan saat ini kita sudah dikenai sanksi administrasi dari pemerintah pusat, termasuk harus menghentikan sistem open dumping di sana," tambah Supian.

Sebagai solusi, Pemkot Depok mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis maggot (larva lalat Black Soldier Fly) yang mampu mengurai sampah organik secara lebih cepat dan efisien. 

Sentra pengembangbiakan maggot kini tengah dikembangkan sebagai pusat distribusi telur maggot ke 63 kelurahan di Depok.

Setiap kelurahan ditargetkan memiliki satu RW yang mengelola sampah menggunakan metode ini.

“Ini upaya sentral kita. Dari satu unit maggot center ini saja bisa mengurai 3 ton sampah organik. Bayangkan kalau kita punya 10 atau 100 unit. Ini bisa menjadi solusi signifikan,” jelasnya.

Pemerintah juga sedang menyiapkan tiga Unit Pengelola Sampah (UPS) regional sebagai pusat kontrol pengelolaan maggot, yakni UPS Anggrek (Barat) meliputi Sawangan, Bojongsari, Cinere, dan Limo. 

UPS Merdeka (Tengah), meliputi Sukmajaya, Cilodong, Pancoran Mas, Beji, dan Cipayung, kemudian UPS Cilangkap (Timur) melayani wilayah Tapos dan Cimanggis.

Di luar itu, Depok juga berencana menambah satu sentra baru di Tanah Merah, Cipayung, karena ketersediaan lahan yang luas dan strategis. 

Selain maggot, Pemerintah Kota Depok juga akan mengoptimalkan 28 UPS yang telah ada untuk pengelolaan sampah organik.

"Nantinya satu unit UPS apabila menggunakan maggot dapat mengelola tiga ton sampah organik," tutup Supian Suri. (JD 09/ ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0