berita.depok.go.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok telah merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Depok pada September 2025.
Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki mengatakan, Kota Depok tercatat mengalami inflasi sebesar 0,25 persen secara month-to-month (m-to-m) pada September 2025.
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan harga sejumlah komoditas utama yang didominasi kebutuhan rumah tangga.
“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi antara lain daging ayam ras yang memberi andil inflasi terbesar sebesar 0,12 persen, diikuti emas perhiasan 0,09 persen, air kemasan 0,06 persen, cabai merah 0,05 persen, dan beras 0,02 persen,” jelasnya kepada berita.depok.go.id, Senin (06/10/25)
Agus menjelaskan, kenaikan harga daging ayam ras dipicu oleh gangguan distribusi dan pasokan di pasar.
Sementara itu, cabai merah mengalami kenaikan harga karena transisi musim tanam yang menurunkan ketersediaan di tingkat petani.
Harga beras turut meningkat akibat terbatasnya stok lokal serta ketergantungan pada distribusi dari daerah penghasil.
Kondisi ini memberi tekanan inflasi di pasar tradisional maupun modern, namun belum menunjukkan gejala yang signifikan terhadap stabilitas harga daerah.
Secara umum, perkembangan harga berbagai komoditas pada September menunjukkan tren kenaikan.
"Pada September 2025, IHK meningkat menjadi 108,53, menandakan adanya tekanan harga di sejumlah sektor konsumsi," ungkapnya.
Dikatakan Agus, BPS juga mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,12 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,61 persen.
Meskipun mengalami kenaikan, laju inflasi tersebut masih tergolong terkendali dan stabil.
“Inflasi September 2025 dinilai masih terkendali, namun perlu diwaspadai agar stabilitas harga bahan pokok tetap terjaga hingga akhir tahun,” pungkasnya. (JD 02/MGG Satria/ED 01).