Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News
Sepak Terjang DKP3 Kota Depok di Tahun 2024, Berhasil Tingkatkan Keamanan Pangan hingga Kesehatan Hewan
JD 03 - berita depok

543
Selasa, 31 Des 2024, 13:11 WIB

Kepala DKP3 Kota Depok, Widyati Riyandani (Foto: Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, menyampaikan keberhasilan pihaknya dalam merealisasikan berbagai program inovatif sepanjang 2024.

Program-program tersebut berfokus pada pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan, peningkatan keamanan pangan, serta kesehatan hewan. 

Menurut Widyati, seluruh kegiatan ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan hewan di Kota Depok.

“Selama tahun 2024, kami melaksanakan program-program strategis yang memberikan dampak nyata, baik bagi petani, peternak, maupun masyarakat umum. Ini merupakan bentuk komitmen DKP3 dalam mendukung pembangunan Kota Depok,” ujar Widyati.

Beberapa fokus utama DKP3 Kota Depok di tahun 2024 diantaranya: 

1. Ketahanan Pangan dan Pertanian

Widyati menjelaskan, salah satu fokus utama DKP3 Kota Depok adalah penguatan ketahanan pangan melalui berbagai intervensi fisik dan nonfisik. Sebagai contoh, pembangunan demplot pertanian perkotaan dan Kebun Bibit Desa (KBD) di RW 10, Kelurahan Cilangkap, dilaksanakan pada Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) yang mendukung penyediaan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Selain itu, pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Wita Baskara” juga menjadi prioritas. Kelompok ini diberikan pelatihan intensif terkait budidaya hortikultura, pengolahan hasil pertanian seperti okra dan labu madu, hingga pelatihan budidaya ikan air tawar. Pelatihan berlangsung dari Juli hingga Oktober 2024, melibatkan narasumber dari Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) DKI Jakarta dan praktisi pertanian.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada peserta, tetapi juga membantu mereka meningkatkan produksi pangan lokal yang sehat dan berkualitas,” ujar Widyati.

Widyati juga menyoroti pentingnya edukasi pola makan sehat. Pada Oktober 2024, DKP3 mengadakan Gerakan Makan Buah dan Sayur untuk anak-anak di area stunting atau lokasi P2WKSS. Sebanyak 150 paket makanan bergizi, terdiri atas buah, sayur, susu, dan telur, didistribusikan melalui program Ojek Cantik Bawa Makanan untuk Balita Stunting (OCAN BANANAS). 

“Kami ingin memastikan anak-anak di Kota Depok mendapatkan asupan gizi yang cukup. Ini bagian dari upaya kami mengurangi risiko stunting,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan pemasaran, DKP3 juga mengadakan Pasar Tani sebanyak sembilan kali di berbagai lokasi sepanjang tahun 2024. Kegiatan ini melibatkan kelompok tani dari 11 kecamatan dan bertujuan memperkuat sektor pertanian lokal.

Dalam upaya pengendalian inflasi, DKP3 Kota Depok bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah melakukan inspeksi pasar sebanyak tiga kali pada Maret, September, dan Desember 2024 di Pasar Cisalak, Tugu, dan Agung. Inspeksi ini bertujuan memastikan stabilitas harga pangan strategis dan ketersediaan pasokan.

“Kami juga memperkuat Capaian Utama Penyediaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) berupa beras sebanyak 10 ton. Kemudian pengawasan keamanan pangan segar yang dilaksanakan sebanyak 15 kali di lokasi Pasar Agung, Cisalak, Depok Jaya, Kemiri Muka, Sukatani dan Tugu,” jelasnya. 

DKP3 Kota Depok juga memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik untuk memperkuat kelompok tani. Lima kelompok tani mendapatkan dana masing-masing Rp 65 Juta untuk pengadaan sarana produksi, pembangunan rumah benih, hingga kegiatan pascapanen. Kelompok tani antara lain Kelompok Tani Sosial 3, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kelompok Tani Azalea, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, KWT Mentari, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, KWT Flamboyan, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas dan Kelompok Tani Makmur, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji.


2. Peternakan dan Kesehatan Hewan

Di bidang peternakan, UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) memberikan pelayanan kesehatan hewan secara aktif dan pasif. Pelayanan aktif dilakukan dengan mendatangi peternak sesuai permintaan, sementara pelayanan pasif melayani rata-rata 50 ekor hewan per hari di kantor Puskeswan. 

“Program inovatif “Si Mpusku Setia” juga dilaksanakan untuk mengendalikan populasi kucing liar melalui sterilisasi,” jelasnya. 

Capaian target dan realisasi layanan selama satu tahun, yang dibagi ke dalam empat triwulan.

1. Pelayanan Pasif

Target pelayanan pasif dalam setahun adalah 9.095 ekor, dengan rata-rata target per triwulan berkisar 2.100–2.447 ekor. Realisasi total mencapai 9.753 ekor, atau 107 persen dari target. Pada Triwulan 3, realisasi melonjak hingga 2.808 ekor, yang merupakan capaian tertinggi dibandingkan triwulan lainnya.

2. Pelayanan Aktif

Target pelayanan aktif selama satu tahun adalah 6.120 ekor, dengan target per triwulan berkisar antara 960–1.530 ekor. Realisasi pelayanan aktif mencapai 7.469 ekor, atau 122 persen dari target. Capaian tertinggi terjadi pada Triwulan 3 dengan jumlah realisasi 2.538 ekor.

3. Pelayanan Vaksinasi Rabies

Program vaksinasi rabies menargetkan 384 ekor hewan dalam setahun, dengan target triwulan bervariasi antara 35 hingga 157 ekor. Realisasi program ini mencapai 418 ekor, atau 109 persen dari target. Pada Triwulan 3, realisasi mencatat angka tertinggi dengan 255 ekor.

4. Pelayanan Sterilisasi

Target sterilisasi hewan selama satu tahun adalah 580 ekor, dengan target triwulan berkisar antara 126–164 ekor. Realisasi mencapai 673 ekor, atau 116 persen dari target. Triwulan 3 kembali mencatat capaian tertinggi dengan 228 ekor hewan yang disterilisasi.

5. Pelayanan Laboratorium

Target layanan laboratorium untuk setahun adalah 950 sampel, dengan target triwulan antara 231–244 sampel. Realisasi mencapai 1.390 sampel, atau 146 persen dari target, menunjukkan antusiasme dan kebutuhan masyarakat yang tinggi. Realisasi tertinggi tercatat pada Triwulan 3 dengan 473 sampel.

“Secara keseluruhan, target pelayanan UPTD Puskeswan adalah 17.129 ekor/sampel untuk satu tahun. Realisasi total mencapai 19.703, atau 115% dari target. Capaian tertinggi terjadi pada Triwulan 3 dengan total 6.302 ekor atau sampel,” katanya. 

Selain itu pada bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) juga mengeluarkan sejumlah surat rekomendasi. Seperti pemasukan produk hewan sebanyak 37,7 persen, 10,9 persen rekomendasi izin praktik, 1,4 persen IKH, 15,2 persen pemasukan hewan, 8 persen pengeluaran hewan, 8,7 NKV, 2,2 persen pengeluaran produk hewan, 9,4 persen SKKH. 

Dalam pengawasan usaha veteriner, DKP3 membina 117 unit usaha, termasuk klinik hewan, praktik dokter, dan pet shop. Sebanyak 50 unit usaha telah tersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), yang menjadi bukti kepatuhan terhadap standar keamanan dan kesehatan produk hewan.

“Sosialisasi juga sudah dilakukan seperti iSIKHNAS, penerbitan hewan kurban, sosialisasi pemotongan kurban, sosialisasi jaminan asal pangan hewan untuk usaha ritel, penyakit zoonosis dan perizinan obat hewan,” katanya. 

Ia juga menambahkan, terdapat 22 laporan gigitan hewan pembawa rabies (HPR) sepanjang tahun, dengan sebagian besar hewan yang menggigit telah divaksinasi. kemudian diberikannya pengembangan kepada petugas teknis hewan dan Kesmavet

“Surveilans Avian Influenza kami lakukan secara rutin di beberapa kelurahan. Syukurnya, sepanjang 2024 tidak ditemukan kasus flu burung di Kota Depok,” kata Widyati. 

Selain itu, pengawasan keamanan pangan asal hewan dilakukan 5 kali di pasar tradisional sepanjang tahun, dengan hasil uji menunjukkan tidak adanya kontaminasi serius meski mikroba seperti E. coli masih terdeteksi. 


3. Pengawasan dan Pembinaan Unit Usaha Veteriner

Pada tahun 2024, pengawasan dan pembinaan unit usaha veteriner di Kota Depok dilakukan terhadap 12 titik unit usaha. Dari jumlah tersebut, 6 titik merupakan klinik hewan, 2 titik adalah unit usaha praktik dokter hewan ambulatori, dan 4 titik lainnya adalah unit usaha praktik mandiri dokter hewan. Secara keseluruhan, pengawasan dan pembinaan dilakukan terhadap 38 unit usaha veteriner, termasuk pet shop dan poultry shop, di Kota Depok.


4. Bidang Perikanan

Dalam bidang perikanan, data produksi sumber daya perikanan menunjukkan kinerja yang signifikan sepanjang tahun. Produksi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Triwulan 1 381.618 ton. Triwulan 2 mencapai 655.699 ton, Triwulan 3 415.644 ton, Triwulan 4 421.566 ton. Dan data Pasokan Pasar Stabil pada angka 1.557.000 ton di setiap triwulan. 

“Total produksi sepanjang tahun mencakup 8.102.527 ton, menunjukkan upaya optimal dalam pengelolaan dan distribusi hasil perikanan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta menjaga keseimbangan suplai di Kota Depok,” jelasnya. 

Untuk jenis unit pengolahan ikan, penanganan dan pengolahan lainnya sebanyak 19 unit, pemandangan ikan 1 unit, pengasapan 1 unit dan pembekuan ikan 1 unit. 

Terakhir, tahun ini DKP3 Kota Depok telah melakukan pelaksanaan 12 program, 22 kegiatan, dan 41 sub-kegiatan di berbagai bidang.

“Kami berharap berbagai program ini dapat terus berkelanjutan di tahun-tahun mendatang untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Depok,” tutup Widyati. (JD 03/ ED 01).



Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0