berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggelar Sosialisasi Hasil Penyusunan Rencana Tenaga Kerja (RTK) Makro Kota Depok tahun 2025 di Aula Perpustakaan Kota Depok, Rabu (24/12/25).
Kepala Disnaker Kota Depok Sidik Mulyono mengatakan, RTK Makro Kota Depok tahun 2025 bukan sekadar dokumen administrasi semata, melainkan peta navigasi yang dimiliki Pemkot Depok dalam melihat gambaran utuh mengenai ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja di Kota Depok untuk beberapa tahun kedepan.
'Tentunya dokumen ini diharapkan mampu untuk bisa menjawab tantangan bagaimana kita bisa menyelaraskan antara jumlah angkatan kerja yang besar dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis, terlebih disaat sekarang ini kita sedang menghadapi bonus demografi," ujar Sidik Mulyono, saat membuka acara.
Dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan hasil review dan analisis dalam RTK makro Pemkot Depok melalui Disnaker telah menetapkan empat pilar kebijakan strategis yang akan menjadi ajuan.
"Pertama adalah peningkatan kualitas dan produktifitas. kita tidak ingin tenaga kerja Depok hanya menjadi penonton, atau objek pelengkap penderita," jelasnya.
"Tetapi kita harus meningkatkan skill mereka melalui diklat yang berbasis kebutuhan industri dan kita akan memperkuat link and macht kurikulum pelatihan di lembaga pelatihan kerja dan termasuk balai latihan kerja yang akan dibangun oleh Pemkot Depok dengan standar kompetensi yang dibutuhkan perusahaan saat ini," sambungnya.
Kemudian adalah terkait penempatan tenaga kerja yang efektif, dimana Pemkot Depok memastikan bahwa pencari kerja (pencaker) itu bertemu dengan pemberi kerja dengan lebih mudah dan cepat.
"Kita akan memperkuat pasar kerja digital. Saat ini cukup banyak, ada dari kementerian, dari provinsi ada, dari pemkot depok ada. Arti nya apa untuk mengoptimalkan bursa kerja secara online serta mempererat kemitraan dengan dunia usaha agar informasi loker ini dapat tersampaikan secara transparan dan inklusif," jelas Sidik.
Ketiga menurut Sidik adalah hubungan industrial yang kondusif dan berkeadilan.
"Produktifitas hanya bisa tumbuh di lingkungan yang harmonis. Kita berkomitmen untuk menjaga komunikasi tripartit, antara pemerintah, pengusaha dan buruh," ucapnya.
Serta yang terakhir adalah sektor potensial dan strategis, dalam RTK Makro Pemkot Depok telah menetapkan sektor yang menjadi mesin penggerak ekonomi Depok antara lain kontruksi, industri pengolahan, perdagangan, dan real estate.
"Kita akan memberikan atensi khusus pada penyiapan tenaga kerja ahli dan terampil untuk mengisi posisi-posisi strategis tersebut," tutup Sidik. (JD 02/ ED 01)
