Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Kesehatan Pemerintahan
RSUD ASA Depok Perkuat Tata Kelola SDM Keperawatan Berbasis Digital dan Budaya SIGAP
JD09 - berita depok

36
Kamis, 21 Agt 2025, 16:22 WIB

Kepala Bidang Keperawatan RSUD ASA Kota Depok, Ade Suhendri. (Foto : dok. Pribadi)

berita.depok.go.id - RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) Kota Depok terus melakukan transformasi pelayanan kesehatan dengan memperkuat kinerja keperawatan melalui model tata kelola SDM berbasis digital dan budaya kerja SIGAP (Senyum, Inovatif, Gesit, Aktual, Profesional).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Rancangan Aksi Perubahan (RAP) yang disusun oleh Ade Suhendri, Kepala Bidang Keperawatan RSUD ASA Kota Depok, pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Tahun 2025.

Ade Suhendri menjelaskan, inovasi ini hadir untuk menjawab tantangan dalam manajemen SDM keperawatan yang kerap dihadapkan pada keterbatasan jumlah tenaga, distribusi beban kerja yang tidak merata, hingga supervisi yang belum optimal.

“Model tata kelola ini mengintegrasikan teknologi digital dalam perencanaan kebutuhan tenaga, penugasan berbasis beban kerja, supervisi klinis berbasis data, serta evaluasi kinerja yang lebih terukur,” ungkapnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (21/08/25). 

Selain digitalisasi, imbuhnya, penguatan budaya kerja SIGAP menjadi pilar penting dalam penerapan inovasi ini.

“Budaya kerja yang senyum, inovatif, gesit, aktual, dan profesional diharapkan mendorong pelayanan yang cepat, tepat, serta berorientasi pada keselamatan pasien,” tambahnya.

Adapun hasil yang dicapai dari aksi perubahan ini di antaranya, efisiensi operasional melalui digitalisasi tata kelola SDM, sehingga penjadwalan, monitoring, dan evaluasi berjalan lebih cepat dan akurat.

 Kemudian, peningkatan kompetensi perawat melalui pelatihan digital dan supervisi klinis yang sistematis. 

Terakhir, penguatan budaya kerja yang mendorong kolaborasi tim dan profesionalisme pelayanan.

Dari sisi strategis, model ini tidak hanya meningkatkan kinerja internal RSUD ASA, tetapi juga berpotensi direplikasi oleh rumah sakit lain sebagai inovasi tata kelola SDM keperawatan berbasis digital. 

Selain itu, penerapan model ini mampu menghemat biaya lembur, mengoptimalkan beban kerja, serta meningkatkan produktivitas tenaga keperawatan.

“Ke depan, program ini akan berkelanjutan melalui integrasi ke dalam SKP pegawai, Renstra RSUD, hingga kebijakan manajemen SDM di tingkat daerah," ujarnya. 

"Dengan dukungan stakeholder, kami optimis model ini bisa menjadi standar baru dalam pengelolaan SDM keperawatan di Indonesia,” pungkas Ade. (JD 09/ED 01).


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0