Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Pembangunan Ekonomi Kesra

Perusahaan di Depok Sepakat Tidak PHK Karyawan Akibat Pandemi Corona

JD 08 - berita depok

336
Senin, 27 Apr 2020, 11:47 WIB

Disnaker Kota Depok melakukan monitoring ke perusahaan terkait penerapan PSBB, di PT Panasonic Industrial Components Indonesia, Sukamaju Baru, Tapos, Selasa (21/04/20). foto by bima

berita.depok.go.id-Tidak bisa dimungkiri, pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini membawa pengaruh terhadap kestabilan ekonomi, tidak terkecuali Perusahaan di Kota Depok. Namun demikian, seluruh perusahaan yang ada telah sepakat untuk tidak melakukan  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran.

"Kami akui, pandemi Covid-19 berdampak pada omzet produksi dan penjualan di perusahaan kami, yang sebagian besar melakukan ekspor ke luar negeri. Tetapi sampai saat ini, kami masih komitmen untuk mempertahankan karyawan," ujar perwakilan Direktur PT Panasonic Industrial Components Indonesia, Nishiyama Yoshiyuki, baru-baru ini.

Senada dengan itu, Direktur PT Toa Galva Industries, Asep Saleh mengatakan, pihaknya masih mempekerjakan karyawan dengan gaji penuh. Sebagian bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan sebagian lagi yang bekerja di bidang produksi agar tetap beroperasi.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mempekerjakan karyawan dengan sisa keuangan empat bulan ke belakang. Namun, jika keadaan tidak juga membaik, kami akan konsultasikan dengan pihak terkait. Intinya kami selalu libatkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok dan tidak mengambil keputusan gegabah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Depok, Manto, sebelumnya telah berpesan kepada seluruh perusahaan untuk mempertahankan karyawannya. Dia mengatakan, masalah apapun yang timbul nantinya, harus dibicarakan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan perusahaan guna mencari solusi bersama.

"Jika ada masalah, kami berupaya duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. PHK karyawan hanya menambah beban secara sosial dan ekonomi," tutupnya. (JD 08/ED 01) 



Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0