berita.depok.go.id - berita.depok.go.id- Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia yang jatuh setiap 24 Maret, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar webinar bagi tenaga kesehatan (nakes). Tema nasional peringatan Hari TBC Sedunia tahun ini adalah Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menuturkan, pada tahun 2023, kasus TBC di Depok yang terlaporkan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) tahun 2022, sebanyak 6.484 kasus terdiri dari kasus paru dan ekstra paru. Kasus TBC anak 1.478 kasus, naik 3 kali dibanding tahun 2021 yang hanya 390 kasus.
"Berdasarkan terjadinya kesembuhan dan pengobatannya lengkap tahun 2022, Angka Keberhasilan Pengobatan TBC 84 persen, sementara sebanyak 16 persen terdiri dari gagal pengobatan atau berpindah ke TBC resisten obat (TBC RO) 0,42 persen, meninggal 3,1 persen dan yang putus pengobatan 11,5 persen," ungkapnya, kepada berita.depok.go.id, di sela-sela acara, Selasa (21/03/23).
Mengakhiri epidemi TBC menjadi salah satu target penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang harus dicapai bersama dengan tujuan lainnya oleh suatu negara untuk dapat sejahtera dan setara. Ada sejumlah alasan mengapa TBC penting untuk dieliminasi.
Pertama, TBC merupakan penyakit menular, arus globalisasi transportasi dan migrasi penduduk antar negara membuat TBC menjadi ancaman serius. Pengobatan TBC tidak mudah dan sebentar. Lalu, TBC yang tidak ditangani hingga tuntas menyebabkan resistensi obat.
"Kemudian, TBC menular dengan mudah, yakni melalui udara yang berpotensi menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya," ungkapnya
Selain itu, ungkapnya, pembiayaan pengobatan TBC yang lama, sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terutama, bagi pasien yang memiliki komorbid.
Walaupun untuk pengobatan TBC, obat dapat didapatkan gratis oleh pasien. Namun jika ada penyakit penyerta lain maka, pembiayaan diserahkan ke pasien tersebut melalui mekanisme Jaminan Kesehatan Nasional atau asuransi kesehatan lainnya.
"Salah satu upaya mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta adalah melalui keberhasilan eliminasi TBC yang ditentukan pada kontribusi dan kolaborasi lintas sektor oleh multi-pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan," jelasnya.
"Semoga semua daya upaya kita dalam pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis, berhasil membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, membangun bangsa yang sehat dan berprestasi, mencapai Eliminasi Tuberkulosis 2030 dan Akhiri Tuberkulosis 2050," tandasnya. (JD 12/ED 01)