Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pendidikan Other Pemerintahan Kesehatan Berbudaya
Penuh Khidmat, Ratusan Warga Tionghoa Rayakan Imlek di Vihara Gayatri Depok
JD09 - berita depok

118
Selasa, 13 Feb 2024, 19:54 WIB

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Ratusan Warga Etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili dengan penuh khidmat di Vihara Gayatri yang terletak di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos. Mereka melaksanakan ibadah dan mandi di Sumur 7. 

Pengelola Vihara Gayatri, Mulyawati mengatakan, warga Tionghoa melaksanakan ibadah di Vihara Gayatri selama tiga hari, yaitu 9 hingga 11 Februari 2024. Terdapat sekitar 500-600 orang yang datang ke sana.

"Sebelum hari raya, kami menyalakan lilin bersama pada Jumat malam," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Sabtu (10/02/24).

Lilin yang menyala itu mempunyai makna sebagai penerang guna menjalani kehidupan setahun ke depan. Selain itu juga, masyarakat Tionghoa juga meyakini lilin itu akan menjadi penerang dalam hidup.

Sebelum perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa di wilayah ini juga menyempatkan mandi di Sumur 7 yang ada di Vihara Gayatri. Dengan melakukan hal itu, dipercaya dapat menyembukan penyakit, memberi kedamaian lahir batin, mendapatkan kedudukan atau jabatan, jodoh, serta membawa rezeki berlimpah.

Uniknya kegiatan ini, tidak hanya dilakukan oleh warga Tionghoa saja, namun juga dilakukan oleh warga sekitar. 

"Banyak warga juga yang mandi di Sumur 7, memang sumur punya fungsi masing-masing ya, buat kesehatan, kekuatan lahir batin, buat rezeki, sehat sentosa, buat kaya. Masing-masing punya fungsi yang berbeda,” ujar Mulyawati.

Keberadaan Vihara Gayatri juga di Kelurahan Cilangkap tidak hanya menjadi magnet bagi masyarakat Tionghoa atau umat Buddha saja. Tetapi juga bagi warga sekitar dengan berbagai agama dan kepercayaan yang dianut.

"Kalau dengan warga sekitar, perayaan Imlek ini semua baik-baik saja, karena yang datang ke sini itu beragam agama ya, bukan satu agama, bukan hanya Buddha atau Konghucu saja,” katanya.

Menurut Mulyawati, Vihara Gayatri sangat merangkul masyarakat sekitar, tidak memandang agama apapun. Toleransi yang dirasakan sangat baik, tidak ada masalah dari sejak berdirinya wihara yang sudah ada sejak 40 tahun lalu.

“Sama-sama merangkul ya, semua baik-baik saja, kadang kita semua juga kan memberi sembako sebelum Idulfitri, kebetulan saya juga yang adakan ritual terkadang,” katanya.

"Tidak ada konflik apa-apa, karena kita juga berbaur saling merangkul kita satu sama lain, kemaren Kapolres, Danramil dan pihak kecamatan, serta kelurahan juga datang ke sini," tandasnya. (JD 09/ED 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0