Wali Kota Depok Mohammad Idris (Diskominfo)
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyiapkan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) pandemi Coronavirus. Anggaran tersebut berasal dari pos Biaya Tak Terduga (BTT), yang akan dicairkan hari ini.
"Anggaran BTT untuk penanganan Corona sebesar Rp 20 miliar. Insya Allah, kita segera mencairkan anggarannya pada hari ini," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota, Jumat (20/03/20) sore.
Dikatakannya, awalnya pengajuan sementara dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terkait masalah ini, sebesar Rp 75 miliar. Namun, imbuhnya, pihaknya akan memverifikasi kebutuhan tersebut berdasarkan skala prioritas.
"Untuk tahap awal, insya Allah RP 20 miliar sudah bisa digunakan untuk minggu ini. Kebutuhan mendesak yang bisa didahulukan dengan dana yang ada," tambahnya.
Selanjutnya, kata Mohammad Idris, pihaknya juga menghitung kemungkinan kebutuhan tambahan lainnya. Adapun kekurangannya nanti, imbuhnya, bisa diantisipasi melalui Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat.
"Penggunaan DID ini sudah diperbolehkan berdasarkan peraturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Peraturan Presiden (Perpres)," katanya.
Karena berkaitan dengan kejadian darurat, kata Mohammad Idris, pola pencairan dana yang biasanya dua tahap, bisa menjadi satu tahap. Dikatakannya, janji dari pemerintah langsung cair, sekitar dua sampai tiga hari.
Lebih lanjut, kata Mohammad Idris, ada alternatif pengajuan biaya lainnya, apabila kedua pola penganggaran tadi masih belum cukup. Yaitu masing-masing Perangkat Daerah (PD) melakukan penjadwalan ulang terhadap rencana kegiatan pada bulan ini, atau yang tidak bisa dilaksanakan.
"Kita akan geser ke BTT dan kita arahkan untuk penanggulanagn Corona," pungkasnya. (JD 07)