berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya terus meningkatkan pertumbuhan sektor industri kreatif untuk menggaet para investor masuk ke kota yang bertajuk Sejuta Maulid ini.
Guna mendukung hal tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok melakukan pertemuan dengan pelaku industri dan ekonomi kreatif (ekraf) untuk curah pikiran, gagasan, berbagi pengalaman dan unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor tersebut.
"Potensi Depok luar biasa dari semua subsektor Ekraf dan ini bisa jadi kekuatan untuk kita mendatangkan para investor," ujar Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana kepada berita.depok.go.id, Jumat (27/10/23).
Namun harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif memerlukan kebersamaan dan sinergi dari semua pihak pelaku ekonomi kreatif.
Oleh sebab itu, Bappeda Kota Depok berinisiatif menjaring saran dan masukan dari pelaku Ekraf melalui kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan yang sudah dilaksanakan Selasa (24/10) kemarin.
Dadang menuturkan, Kota Depok memiliki branding Friendly City atau Kota Bersahabat. Tetapi untuk mewujudkan branding tersebut perlu dukungan di dalamnya, seperti sarana prasarana yang bersahabat dan lain sebagainya.
"Misalnya di Yogyakarta khas dengan kuliner gudegnya, di Depok sektor kuliner harus ada kekhasannya begitu juga dengan subsektor lainnya ada ciri khas," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Depok, Tri Redjeki menyebut, kongko pembangunan kali ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Di antaranya, Kota Depok memiliki pertumbuhan kuliner yang tinggi dengan market yang besar namun diiringi persaingan era digital yang sangat ketat.
Lanjutnya, membangun bisnis-bisnis yang eligible merupakan tantangan para wirausaha untuk menarik minat investor. Kemudian dalam membranding kota perlu menentukan uniknya terlebih dahulu.
"Banyak startup yang tumbuh di Depok namun setelah besar entitinya banyak yang pindah dari Depok. Hal ini merupakan tantangan bagi Depok untuk menjadikan kota ini silicon valleynya Indonesia, agar dapat menarik mereka kembali ke Depok," tandasnya. (JD 05/ED 02)