berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Baznas Kota Depok, dan sejumlah lembaga zakat lainnya melanjutkan program D'Stunting Menara.
Upaya ini dilakukan sebagai upaya untuk menangani masalah stunting di lokasi khusus (lokus) program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) RW 10 Kelurahan Cilangkap yang dilaksanakan Sabtu (21/12) kemarin.
Program ini berfokus pada pemberian pangan lokal bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil yang teridentifikasi stunting.
Ketua TP-PKK Kota Depok, Elly Farida, menyatakan, program ini berjalan selama satu bulan dan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan pelaksanaannya maksimal.
“Kami melibatkan Pokja 3 untuk memasak bahan pangan lokal bergizi dan Pokja 4 untuk mendistribusikan makanan melalui metode Ocan Bananas,” ujar Elly Farida Selasa (24/12/24).
Program ini tidak hanya mencakup distribusi makanan bergizi, tetapi juga mengedepankan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor. Wilayah seperti Kecamatan Tapos, Sawangan, dan Bojongsari menjadi prioritas sasaran program dengan total 250 anak dan ibu hamil penerima manfaat.
Elly Farida berharap, dengan kerja sama ini, angka stunting di Depok dapat terus menurun.
"PKK berkomitmen mendukung setiap langkah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi generasi penerus," harap dia.
Selain itu, program D'Stunting Menara juga melibatkan sosialisasi kepada keluarga penerima manfaat untuk mendorong pola hidup sehat dan pemahaman tentang gizi. Dukungan dari lembaga zakat memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan program ini.
Sementara itu, Ketua Baznas Depok, Endang Ahmad Yani menambahkan, langkah ini adalah bentuk kolaborasi antara lembaga pemerintahan nonstruktural seperti Baznas dan lembaga amil zakat lainnya di Depok adalah mengoptimalkan program pemerintah.
"Tahun ini, Baznas bersama beberapa lembaga zakat menyediakan dana sebesar Rp250 juta untuk program pemberian makanan tambahan yang difokuskan di tiga kecamatan," jelas dia.
Pengelolaan program ini dilakukan melalui PKK, yang memiliki pengalaman langsung di lapangan. Dengan metode ini, makanan yang diberikan bukan dalam bentuk mentah seperti sembako, tetapi makanan siap dimakan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan standar kesehatan.
Baznas juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas untuk memastikan kandungan makanan memenuhi standar nutrisi yang diperlukan dan untuk memantau perkembangan kesehatan anak-anak penerima manfaat.
"Langkah ini diharapkan dapat menjadi program yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan," tandasnya.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Depok optimis dapat mencapai target pengurangan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.(JD09/ED02)