berita.depok.go.id - berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera mensosialisasikan Mekanisme Kerja Dinamis (MKD) kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN). Pihaknya akan mempersiapkan dan memperbaiki sistem kepegawaian guna mengidentifikasi jabatan yang memenuhi kriteria.
“Kemarin (19/06) saya menghadiri Launching Mekanisme Kerja Dinamis, Senam Bugar di Tempat Kerja dan Aplikasi bugar.id, bertempat di Aula Gedung Sate. Jadi, Jabar ini menginisiasi work from everywhere dengan mekanisme kerja dinamis,” kata Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri kepada berita.depok.go.id, Selasa (20/06/23).
Supian Suri mengatakan, mekanisme kerja dinamis yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ini merupakan pola kerja baru pasca pandemi Covid-19. Hal ini memungkinkan para ASN bekerja dari mana saja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan digital.
Kendati demikian, tidak semua ASN bisa ikut pola kerja tersebut. Mekanisme ini hanya bisa diterapkan kepada ASN yang kerjanya tidak harus berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta pengukuran kinerjanya jelas.
“Mekanisme kerja dinamis ini adalah sebuah pola kerja yang baru pasca pandemi, dimana saat ini kita menyadari dengan adanya teknologi digital dan teknologi informasi kita bisa bekerja dimana saja dalam rangka merampingkan organisasi dan perampingan pola kerja,” terangnya.
Sementara terkait senam bugar di tempat kerja, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Depok sudah terlebih dahulu mengadakan kegiatan senam di sela-sela jam kerja. Sedangkan untuk senam bugar yang diinisiasi Pemprov Jabar akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
“Jadi, senam bugar di tempat kerja sebanyak dua kali sehari dengan durasi selama 4 menit, mengadaptasi program Senam Bugar di Tempat Kerja dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jadi kalau senam bugar di tempat kerja sehari dua kali tapi hanya 4 menit, saya kira itu bisa diberlakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, setelah masa pandemi berakhir, Pemprov Jabar akan memberlakukan konsep Work From Anywhere (WFA) yang lebih fleksibel. Hal ini dinilai dapat menghemat pemakaian listrik, bensin, dan anggaran, serta dapat memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dan digital.
“Setelah ini kita lahirkan konsep WFA yang fleksibel bisa menghemat efisien listrik, bensin, anggaran. Bisa terjadi percepatan karena menggunakan digital juga,” tutupnya. (JD 03/ED 01/EUD 04)