berita.depok.go.id - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok menargetkan pembangunan gedung baru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) di lahan eks Rumah Potong Hewan (RPH) Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, rampung pada Oktober 2025.
Madrasah tersebut rencananya akan mulai menerima siswa baru pada tahun ajaran 2026.
Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, Enjat Mujiat, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah aspek administratif dan tenaga pendidik, sementara pembangunan fisik menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Kalau dari Kemenag, kita siapkan izin operasional sekolah, kemudian juga penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan seperti tata usaha. Sedangkan untuk bangunan gedungnya itu murni dari Pemkot Depok,” ujarnya saat ditemui, Selasa (15/07/25).
Enjat mengungkapkan bahwa MTsN baru tersebut kemungkinan besar akan menjadi MTsN 3 Kota Depok, melengkapi keberadaan MTsN 1 di Kecamatan Cilodong dan MTsN 2 yang akan dibangun di kawasan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dengan dukungan Pemerintah Pusat.
“Kalau nanti izin operasionalnya belum turun saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2026, maka MTsN baru ini sementara akan menginduk dulu ke MTsN yang sudah ada,” jelasnya.
Pembangunan MTsN di Lahan Eks RPH, Kecamatan Pancoran Mas. (Foto : Kemenag Depok)
Ia menambahkan bahwa setelah pembangunan selesai, jeda waktu sebelum PPDB tahun ajaran baru akan dimanfaatkan untuk melengkapi sarana-prasarana serta merekrut tenaga pendidik dan kependidikan.
“Mulai dari pengadaan guru, tata usaha, perencanaan akademik, dan keperluan administrasi lainnya, akan kita siapkan. Karena statusnya satuan kerja (Satker), maka perlu tenaga TU dan perencana yang memenuhi syarat,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait pembangunan MTsN 2 dan fasilitas pendidikan lainnya di lahan UIII, Enjat menyebut bahwa proyek tersebut merupakan program terintegrasi dari Pemerintah Pusat.
“Itu satu paket dengan pembangunan MIN, MTsN, dan MAN. Nanti akan ada juga pondok pesantren di sana, yang didanai oleh pihak ketiga, mungkin dari World Bank,” ujarnya.
Kemenag Depok juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk memastikan dukungan anggaran dan percepatan proses legalitas seperti perizinan dan IMB.
“Sudah kita bantu dorong juga untuk izin mendirikan bangunan (IMB). Bahkan awal Juni lalu kami ikut rapat kerja dengan Bappenas terkait anggaran dan teknis lainnya,” jelas Enjat.
Dengan berbagai persiapan ini, Kemenag optimistis MTsN baru di eks RPH dapat mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026, guna menampung kebutuhan pendidikan menengah berbasis keagamaan yang terus meningkat di Kota Depok. (JD09/ED 01).