Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Pembangunan

Pembangunan Fisik Monorel Bakal Terealisasi di 2022

JD 03 - berita depok

178
Selasa, 25 Feb 2020, 10:51 WIB

Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana memberikan plakat kepada Direktur Prasarana  BPTJ Edi Nur Salam. (Foto : Diskominfo)

berita.depok.go.id – Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Eddy Nursalam memastikan transportasi massal berbasis rel di Kota Depok bakal terwujud di tahun 2022. Hal tersebut disampaikannya seusai menjadi narasumber dalam acara Forum Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok.

“Pada prinsipnya kami dukung karena ini sesuai Perpres No 5 Tahun 2018, sudah ada juga dalam rencana transportasi Jabodetabek. Ada dua dukungan yang kami berikan untuk Depok di antaranya akan memperjuangkan proyek ini  masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional dan kami akan bantu studi Outline Business Case (OBC)  di tahun ini,” tuturnya kepada berita.depok.go.id, Senin (24/02/20).

Dikatakannya, setelah penyelesaian OBC akan dilanjutkan dengan Final Business Case (FBC) dan Detail Engineering Design (DED). Beberapa tahapan tersebut nantinya dibantu juga oleh BPTJ.

“Target kami di 2022 sudah terbangun.  Di 2021 kami targetkan dokumen-dokumennya selesai. Rencananya satu koridor dulu yaitu dari Stasiun Depok Baru sampai Bojongsari, nanti akan disambung ke Parung,” ujarnya.

Kendati begitu, imbuhnya, usulan transportasi berbasis rel  ini belum bisa ditentukan teknologinya. Sebab, masih menunggu hasil dari OBC yang  akan dilaksanakan tahun ini.

“Belum bisa dikatakan itu trem, LRT, MRT, atau monorel,  kita tunggu hasil OBC. Sementara terkait pendanaan, tentu harus koloborasi melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana mengapresiasi terhadap renspon baik dari BPTJ yang mendukung rencana pembangunan transportasi massal di Kota Depok. Pembangunan transportasi berbasis rel, lanjutnya,  merupakan satu dari beberapa usulan yang diajukan kepada pemerintah pusat.

“Saat ini BPTJ sedang tahap lelang untuk membuat  FBC yang menjelaskan secara rinci terkait cakupan biaya, keterjangkauan, risiko, rute pengadaan, dan jadwal proyek, sehingga dapat dikawal terus hingga nantinya bisa terealisasi,” ucapnya. (JD 03/ED 02/EUD 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
1
0
0