Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok melakukan monitoring harga di Pasar Agung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, hari ini (09/03/2020). (Foto: JD 05/Diskominfo)
berita.depok.go.id – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok melakukan pemantauan (monitoring) harga sembilan bahan pokok (sembako) di Pasar Agung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Monitoring ini guna menindaklanjuti isu kelangkaan gula pasir dan rempah-rempah di Kota Depok.
Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Depok, Anim Mulyana mengatakan, berdasarkan hasil pantauan, secara keseluruhan harga sembako tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Termasuk, rempah-rempah, seperti jahe, temulawak, kunyit, dan lain sebagainya.
“Dari pantauan kami, rata-rata jahe merah Rp 95 ribu/kg, temulawak Rp 27.500/kg, jahe gajah Rp 50 ribu/kg, kunyit Rp 20 ribu/kg, kencur Rp 85 ribu/kg, dan jahe emprit Rp 70 ribu/kg,” kata Anim kepada berita.depok.go.id, usai monitoring harga di Pasar Agung, Senin (09/03/20).
Dirinya menambahkan, selain rempah-rempah, pihaknya juga mengecek stok dan harga gula pasir di pasar tersebut. Hasilnya, harga gula pasir curah juga tidak mengalami kenaikan yang signifikan yaitu berkisar antara Rp 17 ribu-18 ribu per kilogram.
“Rata-rata tadi ada pedagang yang menjual Rp 17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogramnya. Ada kenaikan sedikit sekitar Rp 3 ribu,” ujar Anim.
Sementara terkait kelangkaan gula pasir kemasan, lanjut Anim, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Ternyata, kelangkaan tidak hanya terjadi di Kota Depok tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami terus memonitor harga di pasar setiap harinya melalui hasil rekap dari masing-masing UPT pasar di Kota Depok. Alhamdulillah, hasil monitoring di pasar hari ini, stok bahan pokok juga aman,” pungkas Anim. (JD 05/ED 01/EUD 02)