berita.depok.go.id - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pagar Nusa Kota Depok kembali menggelar ajang bela diri tahunan bertajuk Pagar Nusa Competition 2.
Kegiatan yang berlangsung meriah di Gedung Samina, Sukmajaya, pada Minggu (12/10/25) ini, diikuti oleh 200 peserta dari 22 tim, termasuk perwakilan dari Kota Depok serta beberapa Pengurus Cabang (PC) tetangga seperti Bogor dan Bekasi.
Ketua Pagar Nusa Kota Depok, Eko Mustopa, menjelaskan bahwa kompetisi ini merupakan lanjutan dari kesuksesan ajang pertama yang digelar pada tahun 2024 lalu.
“Hari ini kita melaksanakan Pagar Nusa Depok Competition 2 yang akan dijadikan momentum tahunan. Ajang ini menjadi barometer sejauh mana kemampuan para anak didik kita dalam belajar bela diri silat selama ini,” ujar Eko.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar wadah perlombaan, tetapi juga sarana pembinaan karakter, kedisiplinan, dan sportivitas bagi kader muda Pagar Nusa.
Tahun ini, penyelenggaraan mengalami peningkatan signifikan.
Jika pada edisi pertama tim medis berasal dari internal organisasi, kini dukungan kesehatan datang dari Alia Hospital.
Selain itu, pertandingan menggunakan standar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan sistem real time digital scoring, sehingga seluruh hasil pertandingan tercatat secara profesional dan transparan.
Ketua Pagar Nusa Depok berharap ajang ini mampu melahirkan atlet berprestasi yang dapat membawa nama baik Kota Depok di tingkat provinsi dan nasional.
“Kami berharap kader-kader Pagar Nusa bisa menjadi atlet Kota Depok yang mampu mengharumkan dunia persilatan Jawa Barat, bahkan di ajang Porda dan Pornas,” imbuhnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat dan piala oleh Ketua PCNU Kota Depok beserta jajaran pengurus.
Penghargaan diberikan untuk kategori Pesilat Terbaik, Wasit Juri Terbaik, Juara Umum Kontingen, serta Piala Bergilir PCNU Kota Depok.
Gelaran Pagar Nusa Competition 2 ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan para pesilat muda, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat keislaman, kebangsaan, dan tradisi bela diri khas Nahdlatul Ulama di kalangan generasi muda Depok. (JD 09/ED 01)
