Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemerintahan
Nina Suzana Dorong RT-RW dan LPM Terlibat Aktif Tangani Sampah Lingkungan
JD09 - berita depok

45
Jumat, 13 Jun 2025, 14:18 WIB

Pj Sekda Kota Depok, Nina Suzana (tengah) menyampaikan arahan pada FGD Suara Lingkungan Depok atau Suling Depok, di Taman Lembah Mawar, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (13/06/25). (Foto : JD01/Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana, mengajak para Ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di seluruh wilayah Kota Depok untuk terlibat aktif dalam penanganan sampah di lingkungan masing-masing. 

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Forum Discussion Group (FGD) Suara Lingkungan Depok atau Suling Depok, di Taman Lembah Mawar, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (13/06/25).

Nina menegaskan bahwa penanganan sampah harus dimulai dari hulu, yaitu dari rumah tangga dan komunitas terkecil, sebelum menumpuk di hilir seperti di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kalau sampah dari rumah langsung diserahkan ke petugas kebersihan lingkungan, itu sudah membantu mengurangi beban ke TPA. Tapi tetap, yang paling penting adalah pengelolaan sejak dari rumah masing-masing,” kata Nina kepada berita.depok.go.id, usai FGD.

Ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan pelibatan aktif semua unsur masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama melalui unit pengolahan sampah (UPS), bank sampah, dan pemanfaatan maggot untuk sampah organik.

“Kita sudah punya 26 UPS. Saya berharap para petugasnya terus mengedukasi warga. Sampah rumah tangga harus dipilah, dikelola, dan sebisa mungkin jangan semuanya dikirim ke TPA,” ucapnya.

Nina juga menekankan peran ibu rumah tangga dalam mengurangi produksi sampah, terutama sampah plastik yang kerap kali tidak terurai.

Ia menganjurkan agar masyarakat mulai membiasakan membawa kantong belanja sendiri dari rumah saat berbelanja.

“Kadang-kadang tanpa sadar kita menambah jumlah sampah plastik. Kalau kita ke pasar, bawa kantong dari rumah, jadi tidak perlu pakai plastik lagi dari pedagang,” ujarnya.

Selain itu, ia mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk pengolahan sampah organik menjadi kompos atau pupuk bagi tanaman, terutama bagi warga yang memiliki lahan cukup luas.

“Yang punya pekarangan bisa kelola sendiri. Misalnya bikin kompos dari sisa dapur. Ini bisa dimanfaatkan untuk tanaman di rumah. Jadi sampah tidak langsung dibuang, tapi diolah dulu,” pungkasnya. (JD09/ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0