berita.depok.go.id - Komunitas Mural Depok turut memeriahkan Depok Literacy Festival (DLF) 2025 yang digagas Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok. Pada kegiatan tersebut, mereka melakukan live lukis dengan sentuhan kreativitas seni bertema permainan tradisional.
Koordinator Komunitas Mural Depok, Sulis Listanto, mengatakan terdapat 12 panel yang digunakan sebagai media lukis. Panel-panel tersebut kemudian digarap sesuai tema, seperti ketapel, patok lele, jiple, peletokan, hingga enggrang.
"Ada 12 panel yang dijadikan satu menjadi enam panel dan ada satu panel terpisah, total menjadi tujuh. Durasi pengerjaan dilakukan satu hari pada Senin (03/11), dan sebagian berlanjut hingga hari kedua,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (05/11/25).
Sulis menambahkan, pihaknya melibatkan 12 muralis dalam kegiatan tersebut. Selain live lukis, Komunitas Mural Depok juga memamerkan sejumlah karya lukisan kanvas hasil tangan para muralis.
“Rencananya karya-karya ini dipajang selama DLF 2025 berlangsung, yaitu selama satu minggu,” katanya.
Sementara itu, salah satu muralis, Sumardi atau yang akrab disapa Adie Bagol, menuturkan dirinya turut mengerjakan beberapa panel. Menurutnya, cuaca panas menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengerjaan.
“Cuacanya cukup panas, menjadi tantangan bagi kami. Namun, pengerjaan tetap berjalan lancar hingga selesai,” ungkapnya.
Ke depan, ia berharap seniman mural lokal dapat semakin banyak diberi ruang dalam proyek pembangunan pemerintah, khususnya pada fasilitas pendidikan dan pelayanan publik.
“Semoga para pemural bisa ikut serta memperindah gedung-gedung pemerintahan. Masyarakat juga bisa terhibur dan berswafoto dengan karya-karya tersebut. Mereka bisa melihat mural itu indah dan penuh makna, bukan sekadar corat-coret,” tandasnya. (JD 08/ED 02)
